Prognosis Eklamsia
Prognosis eklamsia berkaitan dengan kecepatan dan ketepatan penatalaksanaan dan diagnosis. Kejang yang tidak tertangani dapat mengakibatkan kerusakan sistem saraf pusat yang permanen, kegagalan organ, bahkan kematian.
Komplikasi
Komplikasi eklamsia biasanya diakibatkan oleh kejang yang berulang dan tidak ditangani. Namun, komplikasi lebih jarang terjadi jika kejang eklamsia bersifat uncomplicated.
Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu adalah:
- Kerusakan sistem saraf pusat permanen akibat kejang berulang
- Perdarahan intrakranial
- Abrupsio plasenta
- Edema paru akut
Posterior Reversible Encephalopathy Syndrome/ PERS
- Insufisiensi renal atau acute renal failure
- Oligohidramnion
- Kerusakan organ hati, ruptur hepar (mungkin bisa terjadi walaupun jarang)
- Gangguan hematologi dan disseminated intravascular coagulation (DIC)
- Risiko mengalami penyakit kardiovaskular dan renal di masa mendatang
- Kematian
Komplikasi yang dapat terjadi pada janin adalah:
- Prematur
- Hipoksia fetal
- Kematian janin[1,3,11-13]
Prognosis
Prognosis eklamsia sangat berkaitan dengan kecepatan dan ketepatan terapi serta diagnosis. Penanganan yang terlambat dapat menyebabkan kejang yang refrakter yang berujung pada komplikasi-komplikasi eklamsia pada ibu dan janin. Berdasarkan hasil studi, prognosis jangka panjang dari eklamsia dapat berupa peningkatan tekanan darah dan defisit neurologis. Selain itu, sebuah studi juga melaporkan bahwa pasien yang multipara memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan renal.[1,3,4]