Epidemiologi Endometriosis
Epidemiologi endometriosis pada populasi umum memiliki prevalensi 5-10% pada wanita usia reproduktif. Usia rata-rata wanita terdiagnosa endometriosis adalah 28 tahun. Endometriosis ditemukan pada 21-47% wanita yang datang dengan keluhan subfertilitas dan 71-87% dari wanita tersebut memiliki riwayat nyeri panggul kronis.
Global
Diperkirakan 1 dari 10 wanita usia produktif, atau sekitar 200.000.000 wanita di seluruh dunia, memiliki endometriosis. Endometriosis saat ini memengaruhi sekitar 5.500.000 juta wanita usia reproduksi di Amerika Serikat.[7,8]
Perkiraan akurat mengenai prevalensi endometriosis pada remaja wanita dengan dismenorea dan gangguan nyeri panggul dilaporkan dalam 15 studi yang diterbitkan dari tahun 1980 dan 2011. Hasil studi tersebut melaporkan bahwa sebanyak 62% dari 880 remaja wanita dengan dismenorea atau nyeri panggul kronis dikonfirmasi memiliki endometriosis. Pada remaja wanita yang menjalani laparoskopi, tercatat sebanyak 75% mengalami nyeri panggul kronis yang tidak respons terhadap terapi medis. Sebanyak 70% remaja dengan keluhan dismenorea tidak menunjukkan perbaikan setelah terapi medis.[2,7,8]
Indonesia
Di Indonesia, data insidensi dan prevalensi endometriosis belum dapat dipastikan karena kurangnya studi. Namun, terdapat laporan dari salah satu RSUD dr. Soetomo, di Surabaya, yang menyatakan bahwa endometriosis terjadi pada 13,6-69% wanita yang mengalami infertilitas.[22]
Mortalitas
Angka mortalitas akibat endometriosis relatif dapat diabaikan. Secara umum, angka mortalitas tidak meningkat pada kelompok endometriosis jika dibandingkan dengan populasi umum. Sebuah studi menyatakan bahwa terdapat penurunan angka mortalitas akibat endometriosis, yang diduga disebabkan oleh perhatian dan perawatan yang diterima oleh pasien endometriosis.[1,23]