Pendahuluan Menopause
Menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanen yang disebabkan oleh hilangnya fungsi folikel ovarium dan penurunan estrogen. Menopause dapat terjadi secara alamiah atau akibat intervensi medis. Menopause alamiah adalah akhir dari masa reproduksi wanita di mana ovarium sudah tidak lagi memproduksi hormon reproduksi maupun sel telur. Menopause alamiah merupakan bagian dari proses penuaan biologis yang tidak melibatkan proses patologi.
Menopause alamiah umumnya terjadi antara usia 45-55 tahun. Pada kasus yang lebih jarang, menopause terjadi di usia 40-45 tahun (disebut menopause dini) atau bahkan di usia <40 tahun (disebut menopause prematur). Hal ini biasanya disebabkan adanya intervensi medis, seperti tindakan operasi, kemoterapi, dan radiasi) pada ovarium.[1,2]
Diagnosis menopause ditegakkan secara klinis berdasarkan usia dan gejala pasien. Menopause dapat dicurigai jika terjadi amenore selama 12 bulan berturut-turut tanpa ada penyebab patologis ataupun intervensi medis, disertai gejala vasomotor dan sindrom genitourinari akibat atrofi organ urogenital. Perubahan pada payudara, kulit, dan tulang juga dapat ditemukan. Peningkatan kadar follicle-stimulating hormone (FSH) dan penurunan estradiol pada pemeriksaan laboratorium dapat menunjukkan menopause, meskipun tidak spesifik.[1,3]
Tata laksana pada menopause bertujuan meminimalisir gejala yang mengganggu dan mencegah komplikasi jangka panjang sehingga meningkatkan kualitas hidup. Terapi hormonal adalah terapi simtomatis yang paling efektif, namun penggunaannya harus mempertimbangkan manfaat dan risiko. Pemberian medikasi disertai edukasi pola hidup sehat dapat menurunkan risiko komplikasi jangka panjang.[4,5]
Penulisan pertama oleh: dr. Jessica Elizabeth