Patofisiologi Ruptur Perineum
Patofisiologi ruptur perineum dimulai dengan terjadinya peregangan pada perineum saat persalinan, yang bisa menyebabkan robekan pada dinding vagina dan bisa meluas hingga anus.[1,5,6]
Kondisi seperti primiparitas dapat menyebabkan ruptur perineum karena jalan lahir dan perineum belum pernah teregang oleh persalinan sebelumnya. Hal ini menyebabkan kelenturan perineum masih belum cukup menahan ukuran janin dan tekanan dorongan ibu, sehingga ruptur perineum akan terjadi.[1,5,6]
Mekanisme lain yang dapat dipertimbangkan adalah ukuran perineum yang terlalu pendek, sehingga perineum tidak dapat mentoleransi tekanan yang terjadi. Selain itu, episiotomi maupun penggunaan instrumen (vakum atau forceps) yang menciptakan tekanan dan regangan lebih tinggi dapat menyebabkan robekan pada perineum.[1,5]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra