Diagnosis Oklusi Arteri Retina Sentral
Diagnosis oklusi arteri retina sentral atau OARS didapatkan melalui klinis penurunan penglihatan mendadak, tanpa nyeri, seringkali monokular, dapat didahului amaurosis fugax, dan riwayat aterosklerosis atau vaskulitis. Pada pemeriksaan refleks pupil akan ditemukan relative afferent pupillary defect (RAPD). Pemeriksaan funduskopi adalah gold standard, karena akan memberikan gambaran khas, yaitu retina yang pucat dengan cherry red spot.
Anamnesis
Anamnesis sebagai langkah awal harus meliputi riwayat keluhan yang dialami saat ini yaitu terkait oklusi arteri retina, meliputi durasi dan terjadinya penurunan penglihatan, riwayat episode keluhan yang sama sebelumnya, serta gejala oklusi.
Durasi Hilangnya atau Terjadinya Penurunan Tajam Penglihatan
Pada oklusi arteri retina sentral, umumnya ditemukan gejala penurunan tajam penglihatan unilateral yang berat dalam waktu cepat dan mendadak, tanpa ada rasa nyeri. Pada 1–2% kasus dapat ditemukan kejadian oklusi yang terjadi bilateral.[3,8,12,13]
Riwayat Episode Hilang/Gangguan Fungsi Penglihatan Sebelumnya
Sebagian pasien melaporkan adanya kondisi amaurosis fugax yang mendahului terjadinya oklusi, yaitu hilangnya fungsi penglihatan sementara dalam hitungan detik hingga menit, kemudian membaik dengan sendirinya.[3,8,12,13]
Gejala Oklusi
Gejala yang mengindikasikan adanya oklusi disebabkan giant cell arteritis, yaitu nyeri kepala, klaudikasio intermiten, nyeri pada leher, sensasi tidak nyaman di kulit kepala. Gejala-gejala ini dapat berlangsung bersamaan atau mendahului gejala gangguan penglihatan akibat oklusi
Gejala yang mengindikasikan adanya oklusi disebabkan penyakit di arteri karotis, yaitu defisit fungsi motorik/sensorik kontralateral.[3,12,13]
Berikutnya, perlu digali riwayat penyakit kronis lainnya, seperti:
- Atrial fibrilasi
- Penyakit tromboembolik, seperti stroke dan sindrom koroner akut
- Diabetes mellitus
- Hipertensi
- Dislipidemia
- Penyakit kolagen
- Kanker[14]
Selain itu riwayat kebiasaan merokok dan riwayat konsumsi obat–obatan, khususnya kokain dan kontrasepsi oral, penting juga untuk diketahui. Perlu juga disingkirkan kemungkinan terjadinya defek pada serebral akibat trauma.[14]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada kehilangan penglihatan perlu dilakukan secara komplit dengan menilai neurooftalmik untuk menyempitkan diagnosis banding.
Funduskopi
Pemeriksaan funduskopi pada pupil yang sudah dilatasi akan menunjukkan gambaran khas untuk kasus oklusi arteri retina sentral, yaitu cherry red spot, box-carring, gambaran emboli, dan gambaran lainnya.
Cherry Red Spot:
Cherry red spot, di mana makula terlihat berwarna kemerahan sedangkan area di sekelilingnya terlihat pucat akibat iskemia. Temuan ini mungkin negatif atau hanya terlihat samar–samar apabila funduskopi dilakukan di waktu awal terjadinya obstruksi. Dalam hitungan jam, cherry red spot dan retinal whitening sudah akan terlihat.[3,9,13]
Box–Carring:
Box–carring di mana terlihat segmentasi darah pada arteriol retina akibat aliran darah yang lambat.[3,9,13]
Gambaran Emboli:
Emboli juga dapat terlihat pada 40% kasus. Tampilan emboli yang mengkilat mengindikasikan timbulan kolesterol, warna putih keabuan adalah timbunan platelet, dan putih saja adalah biasanya merupakan emboli akibat material kalsium.[3,9,13]
Gambaran Lainnya:
Temuan lainnya yang dapat menunjang diagnosis OARS adalah retinal arterial attenuation, edema diskus optikus, dan pallor. Pada stadium lanjut, dapat ditemukan adanya atrofi optik.[3,9,13]
Pemeriksaan Visus
Visus pasien dengan OARS bervariasi tergantung derajat obstruksi dan ada tidaknya suplai kolateral dari arteri cilioretinal. Visus saat awal pemeriksaan bisa saja baik, yaitu 20/200. Hal ini karena, pada ⅓ orang, arteri cilioretinal juga memberikan suplai ke fovea yang berperan sebagai central vision. Arteri cilioretinal berasal dari arteri siliaris posterior dan bukan dari arteri sentral retina.
Akan tetapi, pada kebanyakan pasien (74%), justru ditemukan derajat penurunan tajam penglihatan yang cukup berat hingga pasien hanya dapat menghitung jari, bahkan hanya membedakan gelap/terang. Pada pasien ini biasanya juga ditemukan adanya defisit lapang pandang.[3,12,13,25]
Relative Afferent Pupillary Defect (RAPD)
Relative afferent pupillary defect (RAPD) dilakukan untuk mencari defek pada jaras aferen dan sering ditemukan positif pada kasus oklusi arteri retina sentral. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan penlight, kemudian terdapat pupil yang tidak konstriksi saat terpapar cahaya.[3]
Pemeriksaan Fisik Mata
Pemeriksaan fisik mata pada OARS di dapatkan hasil mata tenang. Secara anatomi, pemeriksaan kehilangan penglihatan dilakukan dari anterior mata (refraksi dan tear film) sampai ke posterior (lobus oksipital otak).
Pemeriksaan slit–lamp dapat digunakan untuk mengeksklusi penyebab penurunan tajam penglihatan yang terjadi secara anatomis, seperti abrasi kornea, keratopati, dan ulkus kornea. Akan tetapi, kelainan–kelainan tersebut seringkali disertai dengan mata merah dan nyeri.[3,13]
Tekanan Intraokular
Pemeriksaan tekanan intraokular dilakukan mengingat OARS juga berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokular (TIO). Apabila TIO meningkat atau adanya kecurigaan glaukoma neovaskular, maka pemeriksaan lanjutan dengan gonioskopi direkomendasikan. Glaukoma neovaskular cukup jarang terlihat saat stadium akut oklusi arteri retina sentral, tetapi bisa terjadi hingga 4 bulan setelah onset.[3,13]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding oklusi arteri retina sentral adalah penyakit mata dengan gejala penurunan tajam penglihatan yang mendadak dan tanpa adanya nyeri.[9]
Retinopati Purtscher dan Retinopati seperti Purtscher
Retinopati Purtscher dapat berkaitan dengan trauma kepala yang berat, trauma tumpul toraks primer, dan beberapa penyakit nontraumatik. Pada funduskopi dapat ditemukan bercak putih multipel pada retina dan perdarahan retina.
Retinopati seperti purtscher dapat terjadi pada beberapa kondisi, seperti pankreatitis akut, embolisasi lemak, emboli cairan ketuban, preeklampsia, dan sindrom hemolysis, elevated liver enzyme level, and low platelet level (HELLP).[14]
Degenerasi Makula
Degenerasi makula juga menunjukkan manifestasi penurunan tajam penglihatan tanpa gejala peradangan. Akan tetapi, pada degenerasi makula biasanya keluhan timbul secara perlahan dan berhubungan dengan usia lanjut. Pada funduskopi akan tampak lesi drusen pada makula yang berbentuk deposit multipel kekuningan di bawah retina.[14]
Pemeriksaan Penunjang
Beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis oklusi arteri retina sentral. Akan tetapi, perlu diingat bahwa pemeriksaan perlu dilakukan secara tepat dan cepat sehingga tidak menunda terapi.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan adalah penanda inflamasi, yaitu erythrocyte sedimentation rate (ESR) atau laju endap eritrosit (LED), c-reactive protein (CRP), dan hitung trombosit.
Selain itu, pada pasien usia di bawah 50 tahun tanpa faktor risiko vaskular yang jelas, pemeriksaan skrining hiperkoagulabilitas untuk deteksi defisiensi protein C dan S, antibodi antifosfolipid, dan pemeriksaan penyakit autoimun perlu dilakukan.[3,12,14]
Pemeriksaan apusan darah tepi dapat dilakukan apabila ada kecurigaan adanya anemia sel sabit. Pemeriksaan kadar gula darah dan profil lipid juga menunjang kemungkinan terjadinya emboli atau trombus.[3,12,14]
Pemeriksaan Pencitraan
Pemeriksaan pencitraan perlu dilakukan pada OARS untuk menentukan derajat keparahan dan luasnya oklusi.
Color Fundus Photography:
Fotografi fundus digunakan untuk mendokumentasi derajat keparahan oklusi arteri retina sentral berdasarkan temuan khas di retina, ukuran kaliber pembuluh darah, adanya tanda–tanda perdarahan, dan kemungkinan adanya neovaskularisasi.
Optical Coherence Tomography (OCT):
Pemeriksaan OCT bertujuan untuk memberikan gambaran jaringan retina berupa ketebalan, struktur lapisan vitreoretina, dan dapat mendeteksi adanya kemungkinan kelainan makula yang menyertai kejadian oklusi arteri retina sentral.
Pada oklusi arteri stadium akut dapat ditemukan whitening dan penebalan pada lapisan dalam retina, serta edema retina. Sebaliknya pada stadium lanjut atau kronis, pada mikrostruktur lapisan retina terlihat terjadi penipisan dan atrofi.[3,5]
Gambar 2. Gambaran OCT Oklusi Arteri Retina Sentral. Sumber: Openi, 2013.
Fluorescein and Indocyanine Green Angiography:
Angiografi dengan agen fluoresen atau green indocyanine membantu dalam memperlihatkan adanya perubahan aliran darah retina dan koroid. Pada kasus oklusi arteri retina sentral, didapatkan adanya keterlambatan pengisian (delay) arteri di retina.
Selain itu, pemeriksaan angiografi juga dapat memberikan gambaran derajat atau perkiraan luas area yang mengalami iskemia.[3,10,12]
Ultrasonografi (USG):
Ultrasonografi (USG) B–scan dapat menjadi salah satu metode pemeriksaan untuk mendiagnosis adanya oklusi arteri retina sentral pada pasien dengan kekeruhan pada media di anteriornya seperti katarak atau perdarahan vitreus.
Salah satu metode sonografi terbaru, dinamakan ocular color-coded duplex sonography (OCCS) dapat secara langsung digunakan untuk memeriksa arteri retina sentralis. Pemeriksaan ini dapat membedakan etiologi oklusi dengan visualisasi spot sign (khas pada OARS nonarteritik oleh karena emboli) dan analisis aliran pembuluh darah menggunakan doppler.
Pemeriksaan ini merupakan poin penting untuk manajemen OARS, sehingga sebaiknya tersedia di instalasi gawat darurat untuk mempercepat diagnosis. Sementara itu, USG duplex arteri karotis dapat menunjukkan adanya proses aterosklerosis.[16,17]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli