Pendahuluan Retinopati
Retinopati merupakan istilah umum yang menggambarkan berbagai perubahan patologis pada retina akibat faktor sistemik, vaskular, metabolik, lingkungan, maupun genetik. Retinopati bukan merupakan satu penyakit spesifik, di mana beberapa contohnya adalah retinopati diabetik, retinopati hipertensi, retinopati prematuritas, dan retinopati sentral serosa.[1-4]
Retina merupakan jaringan saraf mata yang berfungsi mengubah cahaya menjadi impuls saraf untuk penglihatan. Retina terdiri atas sel batang yang berperan pada penglihatan cahaya rendah dan sel kerucut yang berperan pada penglihatan warna serta ketajaman visual, dengan makula sebagai area utama penglihatan sentral.[1]
Retina rentan mengalami kerusakan karena kebutuhan metabolik dan konsumsi oksigennya yang tinggi. Suplai darah retina berasal dari dua sistem sirkulasi, yaitu sirkulasi retina dan sirkulasi koroid. Gangguan pada salah satu sistem ini dapat menyebabkan edema, perdarahan, kerusakan jaringan retina, dan penurunan tajam penglihatan, sehingga kerusakan vaskular menjadi mekanisme utama pada berbagai jenis retinopati.[1]
Retinopati dapat bersifat asimtomatik pada fase awal perjalanan penyakit, tetapi seiring perkembangannya pasien akan mengeluhkan penglihatan kabur progresif. Diagnosis ditunjang dengan gambaran funduskopi, misalnya adanya edema makula, kebocoran vaskular, perubahan mikrovaskular, atau area iskemik.[1-4]
Belum ada terapi definitif untuk tata laksana retinopati. Oleh karena itu, deteksi dini, pencegahan, dan penanganan penyakit yang mendasari merupakan hal yang utama.[1-4]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini
