Diagnosis Sindrom Kompartemen Orbita
Diagnosis sindrom kompartemen orbita dapat ditegakkan berdasarkan trias klinis yang khas, yaitu penurunan visus, adanya relative afferent pupillary defect atau RAPD, dan peningkatan tekanan intraokular atau TIO. Pada sindrom kompartemen orbita, kenaikan tekanan intraorbita ditunjukkan dengan kenaikan TIO yang bukan karena glaukoma.[2]
Sindrom kompartemen orbita sering terjadi bersamaan dengan trauma kepala dan leher atau trauma iatrogenik. Kegawatdaruratan yang berhubungan dengan trauma kepala dan leher, termasuk instabilitas hemodinamik, perlu ditangani secara simultan dengan sindrom kompartemen orbita.[2,4]
Anamnesis
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)