Diagnosis Xanthelasma
Diagnosis xanthelasma dengan menemukan lesi klasik, berupa plak kekuningan di kantus medial kelopak mata atas. Diagnosis pasti xanthelasma dapat ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan histopatologi, untuk menemukan foam cells, yaitu makrofag (histiosit) yang kaya akan kolesterol intraseluler yang teresterifikasi.[2,3,6]
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan kosmetik berupa lesi kulit yang datar atau plak yang sedikit meninggi dan berwarna kuning kecoklatan pada kelopak mata. Dokter lalu perlu melakukan pengkajian lebih lanjut mengenai onset munculnya lesi, lokasi lesi (terbatas pada kelopak mata atau ditemukan lesi serupa pada regio lain), dan karakteristik lesi seperti ukuran, warna, batas, perubahan yang terjadi, dan keluhan lain yang menyertai seperti gatal dan nyeri.[1,5]
Pada sebagian besar kasus, xanthelasma berkaitan dengan kondisi hiperlipidemia sehingga perlu dilakukan pengkajian gejala hiperlipidemia lain yang mungkin dialami, data pemeriksaan kolesterol dalam darah, penyakit penyerta yang dimiliki pasien, riwayat hiperlipidemia dalam keluarga, dan riwayat konsumsi obat pasien.[1,6]
Serta faktor resiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya xanthelasma, seperti obesitas, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol.[1,6]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dimulai dengan inspeksi terhadap lesi berupa tampakan plak datar, papula sedikit meninggi, atau nodul dengan warna kekuningan sampai dengan kecoklatan. Xanthelasma memiliki ukuran bervariasi antara 2‒30 mm dengan sebaran simetris dan bilateral.[5,7,10]
Lesi paling sering ditemukan pada sisi kantus medial kelopak mata atas. Ketika melakukan pemeriksaan palpasi, akan teraba konsistensi lesi yang lunak atau semisolid dan tidak disertai rasa nyeri.[5,7,10]
Pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan skrining kesehatan mata sederhana untuk mengukur ketajaman penglihatan dan kondisi mata bagian anterior. Selain itu, kondisi xanthelasma dapat terjadi bersama dengan xanthoma pada regio tubuh lain sehingga perlu pemeriksaan inspeksi dan palpasi yang serupa bila ditemukan xanthoma.[2,5]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding xanthelasma adalah lesi kulit yang memiliki predileksi di daerah kelopak mata yaitu hiperplasia glandula sebasea, kista milia, dan siringoma.[10,14,15]
Hiperplasia Glandula Sebasea
Hiperplasia glandula sebasea merupakan suatu tumor jinak kelenjar sebasea dengan tampakan klinis papul tunggal atau multiple berwarna kekuningan. Kondisi ini umumnya memiliki gambaran khas berupa umbilikasi sentral. Lesi memiliki predileksi di daerah wajah dan memiliki ukuran kecil <3 mm.
Penegakkan diagnosis dengan pemeriksaan histopatologi akan menemukan pembesaran kelenjar sebasea di daerah infundibulum yang kadang ditemukan bersamaan dengan debris dan bakteri.[10,14]
Kista Milia
Kista milia merupakan kista epidermoid yang berisi keratin dan berkaitan dengan kelainan kelenjar pilosebasea. Bentuk lesi adalah papul superfisial dengan ukuran 1‒2 mm yang berwarna putih kekuningan dan memiliki predileksi pada daerah wajah, terutama di sekitar hidung dan mata. Pemeriksaan histopatologi akan menemukan jaringan keratin berlamela pada daerah dermis superfisial.[10,15]
Siringoma
Siringoma adalah tumor jinak dari kelenjar ekrin dengan penampakan klinis berupa papul berukuran 1-3 mm yang berwarna kulit atau kekuningan. Lesi memiliki predileksi pada wajah terutama di daerah kelopak mata bagian bawah dengan sebaran multiple.
Penegakkan diagnosis dengan pemeriksaan histopatologi akan menemukan dilatasi duktus berbentuk seperti tanda koma pada daerah stroma fibrosa dan bagian epitel tampak memiliki kolagen yang menebal.[10,14]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis pasti xanthelasma adalah pemeriksaan histopatologi dan laboratorium darah.
Histopatologi
Hasil dari pemeriksaan tersebut adalah tampakan bagian yang terpisah antara lapisan epidermis dan dermis papiler, lapisan dermis retikular yang tersusun atas infiltrat peradangan perivascular, dan foam cells multinukleus dengan vakuola sitoplasmik kaya lemak pada bagian superfisial.[3,6,8]
Laboratorium Darah
Lebih dari 50% kasus xanthelasma disertai dengan kondisi hiperlipidemia. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui profil lipid darah berupa low density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), trigliserida, dan apolipoprotein B100 dapat disarankan bagi pasien.[9,13]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini