Prognosis Kanker Tiroid
Faktor prognosis buruk kanker tiroid antara lain usia lanjut, ukuran kanker yang besar, dan adanya metastasis. Komplikasi dari kanker tiroid dapat berupa metastasis hingga komplikasi akibat penatalaksanaan.
Komplikasi
Komplikasi kanker tiroid dapat berupa gejala obstruktif akibat invasi ke jaringan sekitar, metastasis jauh, dan komplikasi dari intervensi.
Invasi Ke Jaringan Sekitar
Pasien dengan kanker tiroid yang tidak mendapatkan penanganan dapat mengalami gejala obstruktif akibat invasi kanker ke jaringan sekitarnya. Kondisi yang dapat dialami pasien mencakup suara serak, disfagia, hingga hemoptisis.
Invasi makroskopik kanker dapat mencapai trakea, laring, esofagus, nervus laringeus rekurens, hingga arteri karotis komunis. Pada kondisi ini, kanker tidak lagi menjadi kandidat reseksi.[5,7,18-21]
Metastasis
Kanker tiroid dapat bermetastasis ke kelenjar getah bening, paru-paru, tulang, dan otak secara hematogenik. Organ yang paling sering mengalami metastasis adalah paru-paru, dengan kematian paling sering disebabkan oleh kegagalan pernapasan.
Walaupun begitu, prognosis pada metastasis ke tulang lebih buruk dibandingkan metastasis ke paru-paru, yang kemungkinan disebabkan oleh tingkat efektivitas terapi yang berbeda antara kedua tipe metastasis.[5,7,18-21]
Komplikasi Terapi
Lobektomi maupun tiroidektomi total memiliki risiko tersendiri. Risiko terbesar dari tindakan pembedahan kanker tiroid adalah cedera pada neurovaskuler. Cedera neurovaskuler, paling umum adalah cedera nervus laryngeus recurrens, dapat menyebabkan suara serak hingga gagal napas.[5,7,18-21]
Prognosis
Prognosis kanker tiroid sangat dipengaruhi oleh jenis, ukuran tumor, adanya metastsi, usia pasien, dan respon terhadap terapi. Prognosis kanker tiroid secara umum baik, dengan angka kesintasan 5 tahun mencapai 95%.
Faktor yang menyebabkan prognosis buruk berupa:
- Ukuran tumor besar >5 cm
- Tumor bilateral
- Metastasis atau ekstensi ekstratiroid
- Usia lanjut >60 tahun
- Jenis kanker tiroid yang tidak berdiferensiasi baik
- Invasi vaskuler[5,7,18-21]
Penulisan pertama oleh: dr. Andreas Michael Sihombing
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta