Pendahuluan Tumor Mediastinum
Tumor mediastinum adalah tumor yang terjadi pada organ dalam rongga mediastinum, misalnya timoma, kanker tiroid, kanker esofagus, metastasis kanker paru, dan limfoma. Mediastinum adalah rongga yang memisahkan paru dengan struktur lain di sekitarnya. Rongga ini dapat dibedakan menjadi mediastinum anterior, medial, dan posterior.
Etiologi tumor mediastinum sangat beragam, seperti tumor kelenjar timus, tumor sel germinal, limfoma, teratoma, maupun kista. Tumor yang terbentuk dapat berupa tumor primer maupun tumor metastasis dari organ lain di luar mediastinum. Kompresi tumor ke organ-organ mediastinum dapat menimbulkan gejala yang beragam, seperti sesak, batuk, nyeri dada, demam, dan lain-lain.
Diagnosis definitif tumor mediastinum bisa ditegakkan dengan biopsi mediastinoscopy. Namun, endobronchial ultrasound (EBUS) lebih sering menjadi pilihan karena memiliki risiko yang lebih rendah daripada mediastinoscopy dan memiliki efektivitas yang hampir sama. Pemeriksaan penunjang lain seperti computed tomography (CT) toraks dan magnetic resonance imaging (MRI) toraks juga dapat dilakukan.
Penatalaksanaan tumor mediastinum akan tergantung pada jenis sel tumor, stadium tumor, lokasi, dan ukuran tumor. Opsi tata laksana yang tersedia bervariasi mulai dari pembedahan (reseksi tumor), radioterapi, dan/atau kemoterapi.[1-4]