Diagnosis Fraktur Radius Distal
Diagnosis fraktur radius distal terdiri dari anamnesis mengenai mekanisme jatuh. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan pemeriksaan Rontgen.
Anamnesis
Hal yang perlu ditanyakan saat anamnesis pada kasus fraktur radius distal adalah sebagai berikut:
- Identitas (jenis kelamin, usia)
- Mekanisme trauma
- Onset kejadian
- Gejala berupa nyeri pada pergelangan tangan, bengkak, keterbatasan rentang gerak, deformitas
Pemeriksaan Fisik
Sebagaimana fraktur pada umumnya, dapat ditemukan luka terbuka, edema, deformitas, keterbatasan rentang gerak, nyeri pergelangan tangan saat digerakkan maupun nyeri tekan lokal. Nyeri tekan anatomical snuffbox dapat mengindikasikan cedera skafoid.[1,2]
Beberapa fraktur memberikan gambaran khas sebagai berikut:
Fraktur Colles
Tampak “dinner fork deformity”.[2]Deformitas ini ditandai dengan penonjolan pada bagian belakang pergelangan tangan.
Fraktur Smith
Fraktur ini ditandai dengan pergeseran fragmen distal dan menonjol ke arah anterior. Tampak berkebalikan dari fraktur Colles.
Deformitas “garden-spade”[1]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding fraktur radius distal:
- Fraktur os scaphoid atau os karpal lainnya
- Cedera sendi radioulnar distal
- Cedera kompleks fibrokartilago triangular
- Cedera ligamen[11,12]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi diperlukan untuk menilai fraktur. Beberapa pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan adalah sebagaimana berikut.
Rontgen
Prinsip utama penilaian fraktur radius distal adalah lokasi fraktur, fraktur simpel atau kominutif, ditemukan pergeseran atau tidak, ada/tidaknya subluksasi atau dislokasi sendi radioulnar, adanya cedera jaringan sekitar fraktur, dan gambaran osteopenia.[13]
Pada pemeriksaan x-ray untuk fraktur radius distal, setidaknya diperlukan posisi posteroanterior (PA) dan lateral.
Tabel 1. Penilaian Posisi yang Tepat pada Fraktur Radius Distal
Posisi Posterior Anterior | Posisi Lateral |
|
|
Sumber: dr. Porrino, 2014. [13]
Fraktur radius distal kemungkinan tidak stabil jika pada gambaran radiologi ditemukan gambaran berikut:
Dorsal tilt >20 derajat,
- Inklinasi radial <15o,
- Pemendekan radial > 5 mm atau varian ulnar positif,
- Kominutif berat, pergeseran berat, dan disertai fraktur os ulna[13]
Gambaran Radiologis Khas Masing-masing Fraktur Distal Radius
Berikut ini adalah gambaran radiologi khas fraktur Colles dan fraktur Barton.
Fraktur Colles:
Tampak garis fraktur transversal os radius pada corticocancellous junction. Timbul angulasi ke arah radial karena terjadi impaksi ke radial dan dorsal. Pada tipe stabil dapat disertai sedikit fraktur kominutif. Periosteum bagian dorsal 1/3 distal radius tetap intak. Pada tipe tidak stabil, fraktur kominutif luas pada bagian korteks dorsal dan mengenai tulang cancellous.[1,2]
Fraktur Barton:
Tampak fraktur distal radius mengenai sendi pergelangan tangan hingga dapat tampak subluksasi pergelangan tangan. Jika terdapat fraktur volar dengan subluksasi ke arah volar/anterior disebut Barton jika ke arah dorsal disebut reverse Barton.[1]
MRI
MRI membantu menilai ligamen scapholunatum dan unotriquetral, fibrokartilago triangular serta ada tidaknya kerusakan sendi radioulnar distal.[13]
Klasifikasi
Terdapat banyak sistem klasifikasi untuk fraktur radius distal di antaranya klasifikasi Frykman dan Malone.
Klasifikasi Frykman
Klasifikasi ini mengelompokkan fraktur berdasarkan keterlibatan sendi radiokarpal, sendi radioulnar serta fraktur pada styloid ulna.
- IA - Fraktur radius ekstraartikuler
- IB - Fraktur radius dan ulna ekstraartikuler
- IIA - Fraktur radius distal yang mengenai sendi radiokarpal
- IIB - Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radiokarpal
- IIIA - Fraktur radius distal yang mengenai sendi radioulnar
- IIIB - Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radioulnar
- IVA - Fraktur radius distal yang mengenai sendi radiokarpal dan radioulnar
- IVB - Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radiokarpal dan radioulnar[3]
Klasifikasi Malone
Klasifikasi ini memperhatikan mekanisme cedera dan derajat keparahan
- Tipe I: Tidak terdapat pergeseran empat komponen (shaft radial, styloid radial, medial dorsal, dan medial volar). Fraktur ini hanya sedikit kominutif dan stabil setelah reduksi tertutup
- Tipe II: Pergeseran signifikan kompleks medial dengan kominutif pada metafisis radial. Fraktur tidak stabil (fraktur die punch)
- Tipe III: serupa dengan tipe II tetapi disertai fragmen menonjol pada komponen shaft radial seringkali proyeksi ke kompartemen fleksor (spike fracture)
- Tipe IV: disrupsi berat permukaan artikular radial. Tampak perpisahaan lebar atau rotasi fragmen medial dorsal dan volar. Terdapat cedera saraf dan kerusakan jaringan lunak sekitar fraktur yang cukup luas (split fracture)
- Tipe V: fraktur disebabkan oleh trauma energi tinggi yang berupa kompresi. Fraktur kominutif luas bahkan seringkali melibatkan permukaan artikular hingga diafisis[3]