Etiologi Fraktur Terbuka
Etiologi fraktur terbuka umumnya adalah trauma dengan mekanisme cedera energi tinggi, misalnya kecelakaan kendaraan bermotor atau kecelakaan industri yang mengakibatkan devitalisasi jaringan. Namun, fraktur terbuka juga dapat disebabkan oleh trauma dengan energi rendah seperti jatuh atau cedera saat berolahraga serta proses degeneratif dan fraktur patologis.[1]
Faktor Risiko
Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur terbuka di antaranya adalah usia, perubahan struktur tulang, komorbiditas, dan pekerjaan tertentu.[1,2]
Trauma
Salah satu faktor risiko terjadinya fraktur adalah cedera energi tinggi. Kecelakaan lalu lintas mendominasi kejadian cedera energi tinggi. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan keparahan cedera energi tinggi pada kecelakaan lalu lintas yaitu berkendara dengan kecepatan tinggi. WHO menyatakan bahwa tiap kenaikan kecepatan 1% terdapat peningkatan risiko kecelakaan sebesar 4%.[2]
Usia
Usia produktif merupakan usia rentan mengalami kecelakaan lalu lintas, yang mana 2/3 dari kasus kecelakaan lalu lintas dialami rentang usia 18-59 tahun.[2]
Jenis Kelamin
Jenis kelamin laki-laki telah dilaporkan 3 kali lebih berisiko mengalami kecelakaan lalu lintas dibandingkan wanita.[2]
Penyalahgunaan Zat
Penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas. Risiko kecelakaan meningkat sesuai dengan peningkatan konsentrasi alkohol dalam darah pengendara. Sementara itu, penggunaan obat terlarang juga akan meningkatkan risiko terjadinya trauma dan pada gilirannya cedera akibat trauma seperti fraktur terbuka.[2]
Perubahan Struktur Tulang
Risiko fraktur meningkat pada pasien dengan kondisi yang menyebabkan perubahan struktur tulang, seperti osteoporosis, penyakit Paget, atau melalui lesi litik akibat kista tulang atau metastasis.[1,2]
Penulisan pertama oleh: dr. Karina Sutanto