Edukasi dan Promosi Kesehatan Campak
Edukasi pasien pada atau measles atau rubeola meliputi diisolasi selama masa infeksiusnya. Selain itu, upaya rehidrasi serta pemberian nutrisi adekuat harus diusahakan.
Promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya infeksi campak berupa himbauan untuk melakukan vaksinasi mulai pada bayi berusia 9 bulan, sesuai jadwal imunisasi nasional.
Edukasi Pasien
Edukasi pasien dan keluarga pasien yang sedang menderita campak meliputi edukasi bahwa campak merupakan penyakit yang sangat menular. Maka dari itu, pada masa infeksius yaitu minimal 5 hari sebelum dan 4 hari setelah rash muncul, pasien harus diisolasi dan disarankan untuk mengenakan masker.[21]
Selain itu, pasien dan keluarga harus diedukasi mengenai tata laksana suportif yang perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi antara lain asupan cairan dan nutrisi yang adekuat, memastikan kulit dalam keadaan bersih dan kering, membersihkan mata secara hati-hati dengan kain dan air bersih, berkumur dengan air garam bersih minimal 4 kali sehari, dan menghindari makanan pedas.[21,22]
Pada keadaan dimana asupan makanan dan minuman harus dipertahankan namun anak terus menerus muntah dan diare, letargi atau mengalami penurunan kesadaran, kemungkinan menggunakan cairan parenteral dan nasogastric tube (NGT) harus dijelaskan untuk mempertahankan nutrisi dan cairan.[21]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan dengan mencegah penularan campak dengan mengisolasi pasien dan meminta pasien mengenakan masker. Selain itu, vaksinasi campak merupakan hal yang sangat krusial untuk mencegah terjadinya campak dan memberikan outcome penyakit yang lebih baik apabila terjadi infeksi campak.
Vaksinasi
Vaksinasi campak merupakan program yang dapat mencegah infeksi campak dan komplikasinya. Pengendalian campak di Indonesia menerapkan jadwal standar termasuk pemberian dosis vaksin campak pada anak usia 9 bulan.
Strategi pengendalian campak di Indonesia melalui vaksinasi yaitu:
Crash program campak untuk balita di daerah berisiko tinggi
Catch-up campaign campak untuk anak sekolah
- Introduksi pemberian dosis vaksin campak kedua melalui kegiatan BIAS untuk kelas 1 SD pada tahun berikutnya setelah catch-up campaign[10]
Selain vaksinasi, strategi lain untuk mengendalikan campak di Indonesia adalah dengan melakukan surveilans campak berbasis individu melalui program case based measles surveillance (CBMS).[10]
Penulisan pertama oleh: dr. Amanda Sonia Arliesta