Pendahuluan Anthrax
Anthrax adalah penyakit infeksi yang disebabkan bakteri basilus gram positif yaitu Bacillus anthracis. Bakteri B.anthracis umumnya menginfeksi hewan herbivora, baik hewan ternak maupun hewan liar. Infeksi pada manusia dapat terjadi melalui kontak dengan hewan terinfeksi maupun produk hewan yang terinfeksi.[1,2]
Terdapat beberapa jenis anthrax berdasarkan patofisiologi masuknya anthrax ke dalam tubuh manusia. Anthrax kutaneus adalah inokulasi spora anthrax pada kulit terbuka atau luka. Anthrax gastrointestinal adalah ingesti makanan atau minuman yang terkontaminasi atau mengandung spora anthrax. Anthrax inhalasi atau pulmonal adalah inhalasi spora ke dalam paru-paru.[1-3]
Anthrax inhalasi dinilai paling berbahaya dibandingkan jenis lainnya. Anthrax jenis ini dapat menyebabkan meningitis dan memiliki fatalitas yang tinggi.
Diagnosis anthrax ditegakkan dengan adanya riwayat paparan anthrax, manifestasi klinis yang muncul, dan identifikasi B.anthracis pada pemeriksaan laboratorium. Tanda dan gejala klinis anthrax bervariasi tergantung jenis anthrax yang diderita. Pemeriksaan kultur adalah pemeriksaan baku emas untuk mengidentifikasi B.anthracis.[1,3]
Semua jenis anthrax dapat berkembang menjadi infeksi sistemik yang fatal jika tidak diberikan penanganan yang tepat. Terapi profilaksis yang diberikan segera saat masa inkubasi dan sebelum muncul gejala dapat mencegah progresi penyakit dan menurunkan mortalitas. Pada pasien dengan gejala anthrax atau telah terkonfirmasi anthrax, antibiotik diberikan sebagai terapi utama, ditambah dengan antitoksin dan imunoglobulin.[1-3]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra