Diagnosis Ebola
Diagnosis ebola virus disease (EVD) sulit ditegakan jika hanya melihat gejala dan tanda berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Diagnosis pasti diperlukan pemeriksaan penunjang, yaitu uji ELISA (antigen-capture-enzyme-linked-immunosorbent assay), PCR (polymerase chain reaction), dan antibodi IgM-IgG untuk mendeteksi virus ebola.
Anamnesis
Dari anamnesis, pasien umumnya mengeluhkan gejala infeksi virus, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri perut, fatigue, mual, muntah, dan diare. Tanda pendarahan juga dapat dikeluhkan, misalnya epistaksis, konjungtiva hemoragik, dan gusi berdarah.[1,2]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)