Pendahuluan Leismaniasis
Leismaniasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa Leishmania. Transmisi penyakit terjadi melalui gigitan sandfly (agas) betina genus Phlebotomine atau Lutzomyia sandfly yang telah terinfeksi oleh Leishmania. Penyakit ini umumnya terdapat pada daerah iklim tropis di berbagai wilayah benua Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika.[1-4]
Terdapat beberapa bentuk leismaniasis, yaitu leismaniasis kutaneus, yang sering dijumpai dan bermanifestasi pada kulit; leismaniasis mukokutaneus, yang bermanifestasi pada bagian kulit dan mukosa; leismaniasis viseral atau kala-azar, yang melibatkan beberapa organ internal seperti limpa, hati, dan sumsum tulang.
Leismaniasis viseralis merupakan tipe yang paling berat dan bersifat fatal bila tidak diterapi.[1,2]
Diagnosis pasti leismaniasis adalah dengan menemukan parasit pada pemeriksaan aspirat jaringan yang terinfeksi, seperti dari jaringan kulit untuk leismaniasis kutaneus, atau dari sumsum tulang untuk leismaniasis viseral. Parasit dapat dideteksi melalui pemeriksaan mikroskopis cahaya, metode molekuler, dan kultur.
Tata laksana leismaniasis tergantung pada beberapa faktor, seperti tipe leismaniasis itu sendiri dan lokasi geografis. Terapi lini pertama pada sebagian besar kasus leismaniasis adalah antimonial pentavalen. Manajemen leismaniasis juga mencakup penatalaksanaan malnutrisi dan koinfeksi human deficiency virus-acquired immune deficiency syndrome (HIV-AIDS), tuberkulosis paru, atau infeksi bakteri sekunder yang menyertai.
Leismaniasis merupakan penyakit yang dapat disembuhkan bila pasien memiliki sistem imun yang baik dan menjalani tata laksana dengan baik.[1-3]