Prognosis Leptospirosis
Prognosis leptospirosis atau Weil’s disease tergantung pada status imunologis, usia, status gizi, penyakit penyerta, serta kecepatan dan ketepatan tata laksana. Sebagian besar kasus leptospirosis adalah kasus yang ringan tanpa komplikasi. Namun, lansia, pasien dengan keadaan gizi yang buruk, pasien dengan gangguan imunitas, dan pasien yang memiliki penyakit penyerta seperti gagal ginjal umumnya memiliki risiko mortalitas yang tinggi.[10,13]
Komplikasi
Leptospirosis pada umumnya bergejala ringan. Akan tetapi, pasien dengan kondisi imun kurang baik dan pasien yang terlambat ditangani dapat mengalami komplikasi multiorgan seperti uveitis, gagal ginjal, gagal hati, acute respiratory distress syndrome, hemoptisis masif, miokarditis, meningoensefalitis, hingga kematian.[1-5,9,10,13,19]
Pada ibu hamil yang terinfeksi Leptospira, keguguran dapat terjadi karena bakteri ini dapat ditularkan melalui plasenta. Apabila ibu hamil terinfeksi pada kehamilan trimester ketiga, kematian intrauterin (intrauterine death) atau kelahiran mati (stillbirth) dapat terjadi.[1,5,9,10]
Prognosis
Prognosis leptospirosis tergantung pada status imunologis tubuh penderita, usia, status gizi, penyakit penyerta, serta kecepatan dan ketepatan tata laksana. Umumnya, gejala ringan leptospirosis jarang menjadi fatal. Sekitar 90% kasus hanya bergejala ringan.
Rata-rata angka kematian akibat penyakit ini adalah 10%, di mana kematian terbanyak ada pada populasi orang tua dan orang yang mengalami gangguan sistem imun. Kematian biasanya disebabkan oleh gagal ginjal, perdarahan hebat, dan distres napas.
Kebanyakan pasien yang berhasil selamat dari leptospirosis berat akan memiliki fungsi ginjal dan hepar yang kembali normal. Akan tetapi, sebagian kecil pasien akan membutuhkan dialisis akibat gagal ginjal permanen. Kasus uveitis akibat leptospirosis umumnya akan mengalami gangguan penglihatan permanen akibat adanya pigmentasi lensa.[6,10,13,19,20]
Penulisan pertama oleh: dr. Riawati
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha