Edukasi dan Promosi Kesehatan Trichuriasis
Edukasi dan promosi kesehatan pada trichuriasis atau infeksi cacing cambuk melibatkan informasi mengenai praktik kebersihan, seperti mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet dan sebelum makan, untuk mencegah penularan. Kampanye promosi kesehatan dapat fokus pada pentingnya sanitasi yang baik, pengelolaan limbah, dan pengolahan air bersih untuk meminimalkan risiko paparan telur cacing di lingkungan sekitar.[1,3]
Edukasi Pasien
Edukasi pasien perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan yang benar dan komprehensif mengenai penyakit trichuriasis, pengobatan, transmisi dan pencegahan penyakit.
Penjelasan Terkait Penularan
Pasien perlu diberikan penjelasan tentang penyebab trichuriasis, yaitu infeksi oleh cacing cambuk melalui kontak dengan tanah atau makanan yang terkontaminasi telur cacing. Pasien juga perlu mengetahui gejala yang mungkin timbul, seperti diare, kelelahan, penurunan berat badan, dan anemia.[1,3]
Penjelasan Tentang Terapi
Selanjutnya, penting untuk memberikan informasi terkait pilihan pengobatan yang melibatkan obat antiparasit, seperti mebendazole, dan menjelaskan pentingnya mengikuti instruksi dokter dengan teliti.
Pencegahan Penularan ke Anggota Keluarga Lain
Edukasi juga harus mencakup tindakan pencegahan, seperti mencuci tangan secara rutin, khususnya setelah menggunakan toilet dan sebelum makan, untuk mencegah penyebaran infeksi. Pasien perlu diberi pemahaman tentang sanitasi lingkungan, termasuk pengelolaan limbah dan pengolahan air bersih, untuk mengurangi risiko paparan telur cacing. Selain itu, pasien perlu mengetahui bahwa kebersihan pribadi dan lingkungan adalah kunci dalam mencegah infeksi berulang.[1,3]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan penyakit dilakukan dengan pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat. Ini melibatkan individu dan juga masyarakat setempat.
Pencegahan pada Tingkat Individu
Pada tingkat individu dan keluarga promosi kesehatan, antara lain:
- Mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun pada 5 waktu penting, yaitu sebelum menyiapkan atau memasak makanan, sebelum makan, setelah buang air, setelah membantu anak buang air, dan sebelum memberi makan anak
- Menggunakan air bersih untuk keperluan mandi
- Mengonsumsi air yang memenuhi syarat untuk diminum
- Mencuci dan memasak bahan pangan sebelum dimakan
- Mandi menggunakan sabun minimal dua kali sehari
- Memotong dan membersihkan kuku
- Memakai alas kaki bila berjalan di tanah, dan memakai sarung tangan bila melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan tanah[2,3,5]
Promosi Kesehatan pada Tingkat Masyarakat
Upaya pencegahan penyakit juga melibatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, antara lain dengan:
- Buang air pada jamban sehat, tidak buang air besar sembarangan
- Membuat saluran pembuangan air limbah
- Membuang sampah pada tempat sampah
- Menjaga kebersihan rumah, sekolah, dan lingkungan[2,3,5]
Kemoprofilaksis
Pengendalian penyakit dilakukan dengan memutuskan rantai transmisi penyakit melalui upaya-upaya pencegahan penyakit tersebut di atas, serta pemberian kemoterapi preventif. Kemoterapi preventif diberikan pada kelompok risiko tinggi, yaitu anak-anak usia pra-sekolah dan usia sekolah, wanita usia subur (termasuk ibu hamil trimester 2 dan 3, dan ibu menyusui), dan individu dewasa yang bekerja di tempat risiko tinggi.
Obat yang digunakan sebagai kemoterapi preventif yaitu mebendazole 500 mg dosis tunggal, atau albendazole 400 mg dosis tunggal untuk usia >2 tahun hingga dewasa dan 200 mg dosis tunggal untuk usia 1-2 tahun. Kemoterapi preventif diberikan 2 kali per tahun pada daerah prevalensi tinggi (≥50%), dan diberikan 1 kali per tahun pada daerah prevalensi sedang (≥20% hingga <50%).
Kemoterapi preventif diberikan setiap tahunnya selama 4-6 tahun. Evaluasi prevalensi penyakit dapat dilakukan kembali setelah 5 tahun pemberian obat kemoterapi preventif.[3,5]