Prognosis Gangguan Tidur
Prognosis gangguan tidur tergantung pada jenis gangguan tidur yang dialami pasien. Secara umum, gangguan tidur dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dan berkaitan dengan penyakit organik. Pasien dengan gangguan tidur dapat memiliki kualitas hidup yang buruk, bahkan Rapid Eye Movement Sleep Behavior Disorder dilaporkan berkaitan dengan penyakit neurodegeneratif.[1]
Komplikasi
Baik waktu tidur yang kurang maupun mengantuk berlebihan, bisa meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan, penurunan kapasitas kerja, dan disfungsi kognitif atau gangguan memori. Gangguan tidur akibat obstruksi saluran napas, bila tidak ditangani dengan baik akan meningkatkan risiko timbulnya gangguan kardiovaskular.[1,5]
Gangguan tidur kronis juga bisa meningkatkan risiko obesitas dan diabetes mellitus. Gangguan tidur yang berlangsung kronis berisiko meningkatkan risiko komplikasi gangguan mental lainnya, seperti depresi, kecemasan, nyeri kronis, dan penurunan kualitas tidur. Mereka juga lebih berisiko untuk menyalahgunakan zat, termasuk rokok dan alkohol.[1,20]
Prognosis
Pasien yang kurang tidur dapat mengalami penurunan performa kognisi dan konsentrasi. Pada kehidupan sehari-hari, hal ini akan meningkatkan risiko kecelakaan industri atau kendaraan bermotor, penurunan performa kerja, dan disfungsi kognitif. Kurang tidur juga meningkatkan risiko pasien mengalami gangguan mood dan memiliki false memory.[1,20]
Penulisan pertama oleh: dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ