Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Serotonin
Edukasi pasien dan promosi kesehatan penting untuk mencegah terjadinya sindrom serotonin, terutama pada pasien yang rutin mengonsumsi obat serotonergik. Langkah promosi kesehatan yang dapat dilakukan adalah penyuluhan terkait obat-obatan yang dapat menyebabkan sindrom serotonin, utamanya obat bebas seperti St John’s wort dan dextromethorphan.[1,6,14]
Edukasi Pasien
Beberapa poin edukasi yang perlu disampaikan adalah:
- Informasi seputar tanda dan gejala sindrom serotonin agar pasien dapat segera mencari pengobatan dari tenaga kesehatan jika mengalaminya
- Informasi seputar interaksi obat dan obat-obatan yang berpotensi menyebabkan sindrom serotonin
- Pasien yang pernah mengalami sindrom serotonin sebaiknya konsultasi kembali dengan dokternya untuk mengganti regimen obat atau memulai obat dengan dosis rendah[1,6,14]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pasien-pasien yang mendapat obat serotonergik perlu menjalani pengawasan dan pemantauan terapi secara berkala dan berkelanjutan. Pada populasi ini, edukasi mengenai interaksi obat serotonergik sangat penting dalam mencegah terjadinya sindrom serotonin.
Apabila dirasa perlu, berikan daftar obat yang dapat berinteraksi dengan obat yang pasien gunakan, misalnya obat-obat gastrointestinal seperti ondansetron, granisetron, dolasetron, dan palonosetron.
Pasien dan juga masyarakat umum perlu mengetahui potensi sindrom serotonin akibat penggunaan obat serotonergik, utamanya obat bebas seperti St John's wort dan dextromethorphan.[1]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini