Pendahuluan Fibrosis Paru Idiopatik
Fibrosis paru idiopatik merupakan penyakit paru kronis yang ditandai dengan fibrosis pada paru yang bersifat progresif dan tidak diketahui penyebabnya. Seiring berjalannya waktu, fibrosis ini dapat mengurangi intake oksigen pada pasien.[1-3]
Diagnosis fibrosis paru idiopatik dapat ditegakkan dengan adanya gejala klasik berupa batuk kering dan sesak napas serta dengan tes fungsi paru, pemeriksaan radiologi, dan biopsi. Namun, beberapa pasien mungkin bersifat asimtomatik dan hanya terdiagnosis secara tidak sengaja saat menjalani rontgen toraks atau CT scan toraks.[1-3]
Kerusakan yang terjadi pada fibrosis paru idiopatik bersifat irreversible dan progresif, sehingga penatalaksanaannya hanya bertujuan untuk memperlambat laju perburukan penyakit. Tata laksana definitif untuk fibrosis paru idiopatik sejauh ini hanya berupa transplantasi paru.[1-3]
Komorbiditas berupa penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), obstructive sleep apnea, gastroesophageal reflux disease (GERD), dan penyakit arteri koroner harus turut diterapi untuk mencegah timbulnya gejala berat pada pasien. Eksaserbasi akut dapat dicegah dengan meminta pasien berhenti merokok aktif maupun pasif, memberikan terapi oksigen, serta melakukan vaksinasi influenza dan pneumokokus.[1-3]