Pendahuluan Osteoarthritis
Osteoarthritis (OA) adalah penyakit inflamasi kronis di sendi akibat kerusakan pada kartilago. Osteoarthritis merupakan bentuk paling umum dari arthritis. Beberapa ahli menyebut osteoarthritis sebagai penyakit sendi degeneratif atau arthritis "keausan".[1-3]
Etiologi osteoarthritis dikelompokkan menjadi primer dan sekunder. Osteoarthritis primer disebabkan oleh degenerasi kartilago tanpa penyebab yang jelas, sedangkan osteoarthritis sekunder disebabkan degenerasi akibat penyakit lain yang mendahuluinya. Secara umum osteoarthritis bukan suatu penyakit mematikan, tetapi komplikasi yang ditimbulkan dapat menurunkan kualitas hidup, seperti nyeri, kelainan garis sendi, dan penurunan ruang lingkup sendi.[2,3]
Keluhan osteoarthritis muncul secara asimetris dan lokal. Osteoarthritis ditandai dengan nyeri sendi, kaku pagi hari atau morning stiffness, krepitus, dan limitasi pergerakan atau range of motion (ROM). Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan radiologi untuk membantu menentukan derajat osteoarthritis.[2]
Penatalaksanaan osteoarthritis dipilih berdasarkan tingkat keparahan dan jumlah sendi yang terlibat. Tata laksana bertujuan untuk mengendalikan nyeri, optimalisasi fungsi sendi, mengurangi keterbatasan fisik, meningkatkan kualitas hidup, dan menghambat terjadinya komplikasi dan progresivitas penyakit.
Modalitas tata laksana yang dapat dipilih adalah medikamentosa untuk mengatasi gejala dan terapi bedah berupa penggantian sendi. Penggunaan penyangga lutut (knee brace) juga dapat dimanfaatkan sebagai penatalaksanaan untuk OA pada lutut.[2,4,5]
Prognosis pasien osteoarthritis tergantung pada sendi mana yang terkena, tingkat gejala, dan gangguan fungsional yang muncul. Semakin cepat mendeteksi osteoarthritis, maka semakin baik prognosis penyakit ini.[2]
Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan