Diagnosis Faringitis
Diagnosis faringitis dapat ditegakkan secara klinis pada pasien dengan sakit tenggorokan atau sore throat dan adanya tanda inflamasi pada orofaring. Pemeriksaan penunjang jarang diperlukan karena kebanyakan kasus bersifat ringan dan swasirna. Meski demikian, rapid antigen detection test (RADT) atau kultur tenggorok mungkin diperlukan pada pasien yang dicurigai mengalami infeksi Group A beta-hemolytic streptococci (GABHS).[1]
Anamnesis
Kebanyakan kasus faringitis disebabkan oleh virus, bergejala ringan, dan bersifat swasirna. Meski demikian, sulit untuk membedakan etiologi faringitis hanya berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik. Beberapa gejala, seperti awitan yang akut dan nyeri kepala, perlu meningkatkan kecurigaan ke arah GABHS.[1,2]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)