Etiologi Otitis Eksterna
Etiologi otitis eksterna paling sering adalah infeksi bakteri. Faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya otitis eksterna bersifat multifaktorial, seprti sering membersihkan telinga, menggunakan alat bantu dengar atau ear plug, trauma pada telinga, dan berenang.[1,2,8]
Etiologi
Bakteri penyebab otitis eksterna adalah Pseudomonas aeruginosa, S. epidermidis, dan S. aureus. Otitis eksterna juga dapat disebabkan oleh infeksi jamur (otomikosis). Penyebab otomikosis yang paling sering adalah spesies Aspergillus.[1,2]
Manifestasi otitis eksterna juga dipengaruhi penyebab lain yang multifaktorial. Pembersihan regular pada kanal auditori eksterna dapat menghilangkan serumen yang merupakan barrier penting terhadap kelembapan dan infeksi. Serumen menciptakan pH yang sedikit asam dan dapat mencegah terjadinya infeksi. Tetapi hal ini dapat terganggu dengan paparan terhadap air, pembersihan yang agresif, deposit sabun, dan tetes telinga alkalin.[1]
Penyebab lain yang memudahkan infeksi adalah adanya debris akibat kondisi dermatologi, serta trauma lokal misalnya karena usaha pembersihan telinga dan penggunaan alat bantu dengar.[1]
Faktor Risiko
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian otitis eksterna adalah:
- Kelainan anatomi: stenosis kanal, exostoses, kanal auditori yang berambut
- Obstruksi kanal: obstruksi serumen, benda asing, kista sebasea
- Integritas serumen atau epitel: Pembersihan serumen yang berlebihan, ear plug, alat bantu dengar, menggaruk
- Kondisi dermatologi: psoriasis, dermatitis seboroik, dermatitis atopik
- Air pada kanal auditori: kondisi lingkungan yang lembap, berkeringat, berenang
- Lainnya: otorrhea purulen pada otitis media, sabun, stres[2]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja