Etiologi Karsinoma Urotelial
Etiologi karsinoma urotelial melibatkan berbagai faktor, yaitu riwayat merokok, infeksi schistosoma, paparan bahan kimia, dan faktor genetik. Faktor risiko penting adalah riwayat merokok, di mana risiko terjadinya karsinoma urotelial meningkat 2‒6 kali daripada orang yang tidak merokok.[5,6,8]
Merokok
Merokok merupakan faktor risiko penting dalam kejadian karsinoma urotelial. Risiko ini bergantung pada durasi, intensitas merokok, dan jenis rokok yang digunakan. Risiko karsinoma urotelial pada orang yang merokok > 40 batang per hari dilaporkan 2 kali lebih tinggi dibandingkan orang yang merokok < 20 batang per hari.
Merokok dikaitkan dengan inhalasi zat tertentu yang bersifat karsinogenik, seperti amino aromatik. Berhenti merokok diketahui mengurangi risiko kekambuhan pada pasien.[5,6,8,12]
Infeksi Schistosomiasis
Schistosomiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing Schistosoma haematobium. Pada negara berkembang, schistosomiasis merupakan faktor risiko yang penting dalam kejadian karsinoma urotelial, terutama di kandung kemih.
Cacing S. haematobium meletakkan telur pada dinding kandung kemih dan menyebabkan iritasi, inflamasi kronik, metaplasia, dan displasia, yang selanjutnya dapat berkembang menjadi karsinoma urotelial di kandung kemih.[3,5]
Paparan Zat Kimia
Paparan bahan kimia dalam pekerjaan, seperti paparan terhadap cat, karet, produk minyak bumi, logam, dan pewarna rambut, dikaitkan dengan kejadian karsinoma urotelial. Paparan ini bisa dialami oleh pekerja pabrik, pekerja salon yang sering terpapar pewarna rambut, dan pekerja pom bensin atau supir truk yang sering terpapar diesel.
Pekerjaan tersebut menyebabkan paparan terhadap berbagai karsinogen seperti amino aromatik, hidrokarbon polisiklik aromatik, dan chlorinated hydrocarbons. Selain itu, paparan kimia dalam kehidupan sehari-hari, seperti arsenik dalam air minum, alkohol, dan medikamentosa, seperti pioglitazone dan siklofosfamid, juga dikaitkan dengan kejadian karsinoma urotelial.[5,8]
Genetik
Faktor genetik juga merupakan faktor risiko karsinoma urotelial. Riwayat keluarga mempengaruhi survival rate, prognosis, dan perkembangan penyakit. Selain itu, polimorfisme genetik, seperti hereditary non-polyposis colorectal cancer (HNPCC) atau sindrom Lynch, juga dikaitkan dengan karsinoma urotelial, terutama di ureter dan pelvis ginjal.[6,8]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini