Pedoman Klinis Aspirasi Suprapubik
Pedoman klinis aspirasi suprapubik yang terutama perlu diperhatikan adalah identifikasi kandung kemih terlebih dahulu dengan palpasi, perkusi, atau bantuan USG. Apabila ada USG, gunakan USG walaupun kandung kemih teraba. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan dan mengurangi risiko komplikasi.
Pedoman klinis lain yang perlu diingat tentang aspirasi suprapubik adalah:
- Awali tindakan dengan permintaan informed consent, yang mencakup edukasi tentang indikasi (seperti infeksi saluran kemih, hiperplasia prostat, atau striktur uretra) dan risiko komplikasi seperti infeksi, perdarahan, dan perforasi usus
- Hindari kesalahan seperti tenaga medis terlalu cepat membuka popok anak sebelum tindakan siap dilakukan dan sebelum seseorang siap menampung urine yang keluar
- Prosedur ini merupakan prosedur steril, sehingga lokasi aspirasi harus dijaga tetap steril. Lokasi masuknya jarum adalah 2 cm di atas simfisis pubis atau yang biasa disebut garis tengah (midline) antara simfisis pubis dengan umbilikus
- Arah jarum harus adalah 10° cephalic pada anak dan 10° caudal pada dewasa
- Edukasi pasien atau keluarga tentang tanda-tanda bahaya pasca tindakan, yakni hematuria persisten, demam, nyeri, dan tanda infeksi di titik insersi[1,2,4,8]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur