Pendahuluan Kateterisasi Uretra (Wanita)
Kateterisasi uretra pada pasien wanita merupakan prosedur medis memasang selang kateter melalui meatus uretra ke dalam kandung kemih, untuk membantu mengeluarkan urine. Prosedur ini bertujuan untuk diagnosis maupun terapi. Prosedur kateterisasi uretra sangat penting jika pasien tidak mampu buang air kecil, agar tidak terjadi komplikasi kerusakan ginjal.[1-3]
Seperti kateterisasi uretra pasien pria, ada berbagai ukuran dan bahan selang kateter untuk pasien wanita. Ukuran selang kateter dibagi berdasarkan usia pasien. Sementara, bahan selang kateter dibagi berdasarkan lama pemakaian. Durasi pemasangan kateter dapat singkat untuk drainase segera (intermittent urinary catheters), di mana selang hanya sekali pakai.[1,2]
Sementara, pemasangan selang kateter yang lebih lama (indwelling urinary catheters) misalnya selama/setelah operasi dan pasien retensi urin kronis. Selang kateter yang dapat dibiarkan lama dikenal sebagai kateter foley, yang memiliki balon untuk menahan kateter tetap di dalam kandung kemih.[1,2]
Durasi selang kateter harus diganti tergantung bahannya, yaitu <3 minggu jika terbuat dari bahan plastik atau latex, dan sampai 12 minggu jika terbuat dari silikon 100%.[1,2]
Sebelum dilakukan pemasangan selang kateter, dapat dilakukan anestesi topikal untuk mengurangi rasa sakit selama pemasangan. Anestesi topikal yang umum digunakan adalah gel lidokain 2%. Selain berfungsi sebagai anestesi, gel lidokain ini juga berfungsi sebagai pelumas. Pemasangan kateter uretra yang rutin dilakukan adalah secara blind.[1]
Prosedur ini memerlukan pemantauan untuk mencegah komplikasi, seperti infeksi saluran kemih akibat selang kateter yang tidak dibersihkan atau diganti secara rutin. Komplikasi lain adalah reaksi alergi terhadap bahan selang kateter.[1,4]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini