Indikasi Swab Uretra
Indikasi swab uretra adalah jika ditemukan sekret atau discharge pada uretra, seperti pada infeksi gonore, klamidia, dan penyebab uretritis lain. Swab uretra bermanfaat dalam menentukan penyebab munculnya sekret atau discharge tersebut.
Swab uretra membantu dalam menegakkan etiologi diagnosis uretritis, seperti prostatitis, gonorrhea, dan klamidia. Swab uretra juga dapat digunakan untuk skrining infeksi menular seksual dan evaluasi pasca terapi.[1,2,5]
Penyebab tersering uretritis akibat infeksi menular seksual adalah Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, Mycoplasma genitalium, dan Trichomonas vaginalis. Faktor risiko terjadinya uretritis pada laki–laki adalah usia muda, hubungan seksual tanpa proteksi, dan memiliki lebih dari satu pasangan.[6–8]
Indikasi Swab Uretra Berdasarkan Keluhan
Keluhan pasien yang umumnya memerlukan investigasi lebih lanjut dengan swab uretra adalah adanya urethral discharge purulen atau mukopurulen, disuria, rasa gatal, serta rasa nyeri saat berhubungan seksual dan ejakulasi.[6,9]
Infeksi Neisseria gonorrhea memiliki onset gejala yang lebih cepat, biasanya dalam 3–4 hari akan muncul discharge berwarna kuning opak atau putih dengan disuria yang signifikan. Saat ini tata laksana infeksi gonore harus lebih diperhatikan karena munculnya angka resistensi.[10]
Infeksi Chlamydia trachomatis sering kali asimptomatis dan biasanya ditemukan bersamaan dengan infeksi gonokokal. Uretritis nongonokokal memiliki gejala disuria minimal dan discharge mukoid berwarna bening, sehingga sering tidak disadari oleh pasien.[6,8]
Infeksi Mycoplasma genitalium biasanya asimptomatik, tetapi dapat ditemukan gejala disuria, sekret purulen atau mukopurulen, pruritus uretra, balanitis, dan postitis. Infeksi ini dapat menyebabkan uretritis akut dan kronik pada pria.[11]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli