Pendahuluan Uroflowmetry
Uroflowmetry merupakan salah satu pemeriksaan urodinamik non-invasif sederhana yang berguna untuk menilai fungsi saluran kemih bagian bawah. Pemeriksaan ini biasa dilakukan untuk mendiagnosis benign prostate hyperplasia, neurogenic bladder hingga enuresis pada anak.
Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan alat uroflowmeter yang dapat menilai kecepatan aliran maksimum atau maximum flow rate (Qmax), total volume berkemih, dan pola aliran urin atau flow pattern. Kecepatan aliran urin adalah volume yang mengalir keluar per unit waktu yang diukur dalam satuan mililiter per detik (ml/s).[1-3]
Pemeriksaan uroflowmetry dilakukan untuk membantu diagnosis keluhan saluran kemih bagian bawah, menentukan pilihan terapi dan memperkirakan luaran klinis. Hasil pemeriksaan ini dapat digunakan untuk evaluasi bladder obstruction outlet dan fungsi detrusor yang mempengaruhi aliran urin.
Untuk menegakkan diagnosis, biasanya uroflowmetry dilanjutkan dengan pemeriksaan urodinamik lainnya seperti pemeriksaan volume urin pasca berkemih atau post void residual (PVR) melalui kateter atau ultrasonografi (USG). Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien dengan kesadaran penuh dan membutuhkan kooperasi yang baik antara pasien dengan klinisi.[1-2,4-5]
Pada pemeriksaan ini, pasien diminta untuk berkemih seperti biasa dengan kondisi kandung kemih cukup terisi penuh. Kemudian urin akan ditampung dalam corong dan alat flowmeter akan merekam informasi yang dibutuhkan.
Tidak ada potensi risiko, efek samping ataupun rasa tidak nyaman yang akan muncul pada pasien, karena pemeriksaan ini hanya melibatkan proses pengosongan kandung kemih yang normal. Pemeriksaan dapat diulang tergantung kondisi masing-masing pasien.[2-3,6-7]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja