Pedoman Klinis Arm Sling
Pedoman klinis yang perlu diperhatikan dokter yang melakukan pemasangan arm sling antara lain:
- Jenis arm sling yang umum digunakan yaitu broad arm sling, high arm sling, polysling dengan sabuk pinggang (shoulder immobiliser), dan collar and cuff
- Indikasi pemasangan broad arm sling mencakup pertolongan pertama untuk imobilisasi ekstremitas atas pada kasus fraktur tulang lengan bawah dan fraktur klavikula tanpa pergeseran tulang, robekan ligamen akromioklavikular, dan cedera siku sederhana
High arm sling dapat bermanfaat sebagai pertolongan awal bagi pasien dengan pembengkakan lengan atau tangan pasca cedera dengan atau tanpa perdarahan aktif serta untuk imobilisasi pada pasien dengan pseudoparalisis akibat fraktur klavikula
Polysling adalah modifikasi modern dari broad arm sling yang juga berfungsi dalam memperbaiki pola berjalan dan daya tahan pasien pasca stroke saat berjalan. Polysling yang dilengkapi sabuk pinggang disebut sebagai shoulder immobiliser dan digunakan setelah reduksi dislokasi bahu, rotator cuff tear, dan dislokasi akromioklavikula
- Pemasangan arm sling tidak memiliki kontraindikasi khusus namun setiap dokter tetap perlu mewaspadai adanya kemungkinan penyulit seperti cedera servikal yang dapat menimbulkan keterbatasan teknis saat memasang arm sling
- Setelah pemasangan arm sling dilakukan, pasien perlu mendapat edukasi yang cukup tentang cara menilai sirkulasi, fungsi sensorik, dan motorik pada area distal, durasi pemasangan sling, serta cara konsumsi dan efek samping potensial terkait analgesik yang diresepkan pada pasien
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja