Pedoman Klinis Pemeriksaan Nervus Kranialis
Pedoman klinis pemeriksaan nervus kranialis atau pemeriksaan saraf kranial yang harus diperhatikan di awal adalah identifikasi indikasi yang tepat, misalnya untuk kasus stroke, Bell’s palsy, tumor intrakranial, cedera otak traumatik, dan lesi otak atau batang otak lainnya. Setelah itu, dokter menentukan pemeriksaan nervus kranialis yang sesuai.
Pemeriksaan terdiri dari beberapa jenis uji yang spesifik untuk masing-masing nervus kranialis. Poin-poin yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Beberapa nervus kranialis yang fungsinya berhubungan dapat diperiksa secara simultan
- Pengertian terhadap fungsi masing-masing nervus kranialis akan mempermudah pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan nervus kranialis
- Pemeriksaan nervus kranialis idealnya dilakukan pada pasien dengan kondisi sadar, tetapi beberapa pemeriksaan yang melibatkan refleks batang otak seperti refleks oculocephalic dan refleks kornea masih dapat dilakukan pada pasien dengan penurunan kesadaran
- Pemeriksa harus mencatat semua hasil dan menginterpretasikannya
- Hasil pemeriksaan nervus kranialis tetap perlu dikombinasikan dengan hasil pemeriksaan neurologis lainnya untuk membuat kesimpulan diagnosis
- Pemeriksaan penunjang berupa CT scan atau MRI juga bisa dilakukan apabila diperlukan[1,2,4]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani