Edukasi Pasien Histeroskopi
Edukasi pasien yang hendak menjalani histeroskopi perlu mencakup informasi detail tentang langkah-langkahnya, yaitu insersi instrumen ke dalam vagina dan uterus untuk visualisasi dengan kamera. Hal ini penting diinformasikan sejak awal karena bersifat sensitif. Dokter juga perlu menjelaskan apa indikasi tindakan ini dilakukan dan apa saja manfaat serta risikonya.[1,18,20]
Risiko komplikasi seperti perforasi uterus dan kemungkinan perlunya laparoskopi perlu diinformasikan sejak awal. Selain itu, risiko komplikasi lain seperti perdarahan maupun infeksi juga perlu disampaikan. Namun, dokter juga perlu menjelaskan bahwa tindakan ini tidak hanya bermanfaat diagnostik, tetapi juga bisa bermanfaat terapeutik karena beberapa kelainan tertentu yang ditemukan dapat ditangani secara langsung.[1,18,20]
Pada pasien yang masih menginginkan kehamilan di masa depan, dokter juga perlu memberikan edukasi tentang dampak kondisinya terhadap fertilitas, misalnya dampak mioma (fibroid) atau adhesi uterus. Setelah itu, dokter juga menjelaskan prognosis apabila tindakan histeroskopi dilakukan.[1,20]
Histeroskopi memberikan manfaat tersendiri bagi pasien, yaitu durasi perawatan di rumah sakit dan durasi penyembuhan yang lebih singkat, kebutuhan obat analgesik pascaoperasi yang minimal, dan lebih memberikan rasa tenang dan nyaman daripada histerektomi atau laparotomi yang merupakan operasi besar.[1,20]