Pendahuluan Resusitasi Neonatus
Resusitasi neonatus adalah usaha yang dilakukan pada neonatus dengan gangguan transisi kehidupan, yang awalnya tergantung pada plasenta ibu menjadi proses pernapasan secara independen. Tindakan resusitasi neonatus bertujuan untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan menurunkan mortalitas neonatus. Resusitasi neonatus diindikasikan pada bayi baru lahir yang mengalami gangguan pernapasan pada saat kelahiran. Gangguan pernapasan pada neonatus sering terjadi pada persalinan preterm, presentasi bokong, kehamilan multipel, sepsis pada ibu, dan gangguan antepartum lainnya.[1-3,6]
Setiap tahunnya 10 juta bayi yang baru lahir tidak dapat bernapas spontan sehingga membutuhkan bantuan resusitasi untuk bertahan hidup, terutama pada 1 menit pertama yang merupakan golden minute. Hal ini juga ditunjang dengan data yang menunjukkan bahwa 10% bayi baru lahir memerlukan resusitasi agar dapat bernapas. Tindakan resusitasi bertujuan untuk meningkatkan survival neonatus. Berdasarkan data penelitian, tindakan resusitasi neonatus yang dilakukan secara benar dapat menurunkan mortalitas bayi pada saat lahir, usia 1 hari, dan 7 hari.[4,5]
Teknik resusitasi yang baik memerlukan peralatan yang baik dan tim yang memiliki kemampuan yang baik dan berpengalaman. Selain itu, komunikasi dan pelatihan terkait resusitasi juga penting dilakukan untuk melakukan resusitasi neonatus yang berkualitas.[3,6]