Pendahuluan Mini Mental State Examination (MMSE)
Mini mental state examination (MMSE) adalah pemeriksaan kognitif yang menjadi bagian rutin pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dementia. Pemeriksaan ini diindikasikan terutama pada pasien lanjut usia yang mengalami penurunan fungsi kognitif, kemampuan berpikir, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Proses deteriorasi ini umumnya disertai dengan perubahan status mental yakni mood dan emosi, juga disertai perubahan perilaku.[1,2]
MMSE adalah alat deteksi dan penunjang diagnostik, namun tidak bisa digunakan sebagai kriteria tunggal untuk penegakan diagnosis dementia. MMSE merupakan pemeriksaan yang terdiri dari 11 item penilaian yang digunakan untuk menilai atensi dan orientasi, memori, registrasi, recall, kalkulasi, kemampuan bahasa, dan kemampuan untuk menggambar poligon kompleks. Rentang skor MMSE adalah 1–30, dengan cut off 24. Skor yang lebih rendah dari 24 menunjukkan adanya gangguan kognitif.[1,3]
Prosedur pemeriksaan MMSE dilakukan dengan wawancara langsung pada pasien. Urutan pemeriksaan adalah :
- Orientasi: dengan menanyakan waktu dan tempat secara spesifik
- Registrasi: meminta pasien untuk mengingat tiga benda yang disebutkan dan mengulangnya kembali
- Atensi dan kalkulasi: meminta pasien melakukan pengurangan dari 100 dikurangi 7 sampai 5 kali atau mengeja satu kata yang terdiri dari 5 huruf secara terbalik
Recall: dengan meminta pasien menyebutkan kembali 3 benda pada tahap registrasi,
- Bahasa: meminta pasien menyebutkan nama benda
- Pengulangan: meminta pasien mengulang kalimat yang disebutkan pemeriksa
- Meminta pasien melakukan perintah kompleks secara verbal dan tertulis. Perintah tertulis untuk menilai kemampuan membaca.
- Menulis: meminta pasien menulis sebuah kalimat
- Meniru gambar kompleks
MMSE adalah instrumen yang paling banyak digunakan untuk skrining dementia. MMSE dilaporkan mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang baik, yaitu 77% dan 90% pada populasi dengan prevalensi dementia tinggi, serta 81% dan 87% pada populasi dengan prevalensi rendah.[4]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri