Pendahuluan Febuxostat
Febuxostat merupakan suatu penghambat selektif enzim xantin oksidase yang digunakan dalam tata laksana gout. Enzim xantin oksidase berperan dalam konversi hipoksantin menjadi xantin; dan xantin menjadi asam urat. Penghambatan terhadap enzim ini dapat mengurangi kadar asam urat di darah.[1,2]
Febuxostat disetujui penggunaannya oleh FDA pada tahun 2009. Obat ini diindikasikan sebagai terapi hiperurisemia simptomatik pada pasien gout dan merupakan alternatif bagi pasien yang tidak toleran terhadap allopurinol. Febuxostat digunakan secara off label untuk sindrom lisis tumor. Di Indonesia, obat ini tersedia dalam bentuk tablet 40 mg dan 80 mg. Febuxostat dapat diberikan sebelum atau sesudah makan.
Febuxostat cukup dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien. Efek samping yang sering terjadi pada penggunaan febuxostat antara lain abnormalitas hasil pemeriksaan fungsi hati, nyeri abdomen, diare, dan sakit kepala.[1,3]
Peringatan pada penggunaan febuxostat adalah terkait peningkatan risiko kematian kardiovaskular. Telah terdapat studi yang melaporkan bahwa penggunaan febuxostat berkaitan dengan peningkatan angka kematian kardiovaskular dibandingkan pasien yang mendapat allopurinol. Oleh karenanya, febuxostat perlu digunakan secara hati-hati pada kelompok pasien dengan faktor risiko kardiovaskular.[1,15]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Febuxostat
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Terapi menurunkan asam urat[4,5] |
Subkelas | Inhibitor xantin oksidase selektif[1,2] |
Akses | Resep |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[1] Kategori TGA: B1[6] |
Wanita menyusui | Belum diketahui apakah febuxostat diekskresikan pada air susu ibu[1] |
Anak-anak | Belum ada studi terkait efikasi dan keamanan penggunaan febuxostat pada anak dan bayi[1] |
Infant | |
FDA | Approved[1] |