Banyak pasien mencari informasi kesehatan melalui berbagai website, tetapi tidak semua informasi kesehatan yang ada di internet adalah informasi yang baik...
Bagaimana Peran Dokter terkait Banyaknya Web Kesehatan yang Bisa Diakses Pasien? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Bagaimana Peran Dokter terkait Banyaknya Web Kesehatan yang Bisa Diakses Pasien?
Banyak pasien mencari informasi kesehatan melalui berbagai website, tetapi tidak semua informasi kesehatan yang ada di internet adalah informasi yang baik dan valid.
Dokter berperan dalam menjembatani pengetahuan kesehatan yang didapat pasien dengan menggunakan pengetahuan medisnya. Dokter dapat melakukan kolaborasi secara positif terkait hal ini, dengan cara berdiskusi dan menganalisis informasi yang didapatkan pasien bersama-sama dan juga merekomendasikan wadah informasi kesehatan yang kredibel (internet prescription)
Baca ulasan Alomedika terkait hal ini di :
Bagaimana pengalaman sejawat semua? Sering ngga ketemu pasien yang suka banding-bandingin dengan internet? Bagaimana tips dan trik menghadapi pasien macam ini?
Menghadapi pasien tersebut, jangan menyalahkan pasien ataupun langsung mengatakan salah informasi yang diperoleh. Pasien perlu diapresiasi karena sudah berusaha mencari informasi dan pengetahuan, mau mendengarkan pasien, dan meluruskan jika keliru dan menambahkan informasi yang tepat bagi pasien. 😊
Setuju Dok. Kalo langsung disalahkan, trust jadi tidak terbangun antara dokter dan pasien. Jadi susah untuk memberikan edukasi dan meluruskan informasi yang keliru.
O ya, untuk seni menghadapi pasien yang serba tahu (merasa sudah tahu segalanya alias dr. Google), Alomedika punya artikelnya lho. Silahkan baca di link berikut ini:
https://www.alomedika.com/menghadapi-pasien-serba-tahu
Menurut saya sih kalau pasien membandingkan dengan internet jangan kita langsung antipati.. Justru harus didengarkan dan diluruskan jika ada info dari internet yang salah atau pasiennya salah tangkap. Dan kita juga harus bisa mencari sumber informasi untuk orang awam yang lengkap, terpercaya, dan sumbernya valid supaya bisa direferensikan ke pasien.
Dengan semakin majunya jaman dan semakin banyak informasi maka kita harus bersama sama memperdalam dan memperbaharui ilmu yang kita terima..
Setuju Dok. Kalo langsung disalahkan, trust jadi tidak terbangun antara dokter dan pasien. Jadi susah untuk memberikan edukasi dan meluruskan informasi yang keliru.
O ya, untuk seni menghadapi pasien yang serba tahu (merasa sudah tahu segalanya alias dr. Google), Alomedika punya artikelnya lho. Silahkan baca di link berikut ini:
https://www.alomedika.com/menghadapi-pasien-serba-tahu
Saya sering ketemu dengan pasien2 yg menyimpulkan sendiri diagnosisnya berdasarkan info di internet dan 'kata teman' kemudian lgsg bersikeras menanyakan bagaimana mengobatinya.
Biasanya perlu diberi pengertian dgn sabar bahwa belum tentu penyakitnya sama dgn info yg didapat oleh pasien sendiri, lalu baru pasien mau dianamnesis ulang.
Info di internet juga tidak semua dari sumber yg terpercaya, jd saat kita dihadapkan dgn pasien2 yg sudah membaca dari internet kita bisa mengkonfirmasi atau meluruskannya, menurut saya sudah termasuk kewajiban dokter juga.
Hanya saja negatifnya pd beberapa orang, mereka lebih memilih utk menerapkan saran2 yg ada di internet itu, yg kalau salah, jadinya malah memperburuk keadaan mereka, dan telat memeriksakan diri ke dokter.
Jadi saya selalu mengedukasi bahwa boleh2 saja membaca di internet itu utk pengetahuan, yg bisa dibahas nantinya dgn dokter, jd tetap harus memeriksakan diri ke dokter.
Betul dok, sy pun merasakan hal ini, sama dengan TS" lain, kita meluruskan dan tetap mendengarkan pasien saja seutuhnya.
Alo dok Qintha,
Kalau sepengalaman saya karena jaman sudah serba canggih ya dok, memang banyak sekali pasien yang datang untuk konsultasi sudah membaca terlebih dahulu di internet mengenai penyakitnya dan tidak jarang juga mereka suka self diagnosis ya dok. Jadi kalau menurut saya, sebagai dokter kita tetap berikan informasi yang valid dan meluruskan informasi yang kurang tepat tersebut. Bisa juga dok dengan memberikan informasi kira kira wadah informasi mana yang valid dan bisa lebih di percaya oleh pasien.
Bila pasiennya mendapatkan informasi yang benar dari instansi kesehatan lokal (puskes, dinkes, kemenkes) atau international (cdc, WHO), website perkumpulan dokter (IDI, IDAI, POGI,dsb), website international yg sudah ada tanda HONG (certifiednya) spt webMD, MayoClinic, dkk atau bahkan jurnal medis maka dokter bisa sependapat dg mrk.
Tapi bila pasien mengambilnya dari website yang masih dipertanyakan kebenarannya (misalkan blog yg tidak ada sumbernya), maka dokter bs memberitahu pasien sumber informasi mana yang dapat dipercaya kebenarannya (seperti contoh diatas). Dokter juga dapat memberikan sarab untuk tidak gampang percaya info kesehatan yang tidak akurat.
Semoga membantu ya dok,
Sebenarnya sah2 saja bagi pasien/ keluarga bisa mengakses informasi dari internet terkait problem kesehatan yg dihadapinya, karena mereka memiliki kekhawatiran akan penyakit yg diderita. Utk menghadapi situasi pasien spt ini, biasanya pasien sy akan minta pandangan penyakit nya dari informasi yg dia dapat, lalu kita tinggal memberikan pandangan dari sisi keilmuan apa yg kira2 menurut kita dia keliru. Biasanya pasien lebih terbuka utk berbagi pandangan dgn kondisi spt ini.
Semoga membantu
Dengan banyaknya web kesehatan tentu akan membantu orang tua dalam penanganan awal untuk mengatasi kesehatan anaknya. Namun sering, informasinya salah, jadi peran Dokter meluruskan informasi yang salah tersebut, diberikan masukan tentang informasi yang benar. Saya rasa cukup bermanfaat dengan adanya web kesehatan.
Wah saya sangat senang kalau ada pasien 'kritis' dan mengajak saya berdebat begini..biasanya kita sebagai dokter memainkan peranan penting untuk meluruskan informasi-informasi yang ada yang mungkin 'salah kaprah' atau kurang lengkap sehingga pasien hanya 'menangkap informasi setengah-setengah' atau mungkin karena ketidakmengertian mereka wajar mereka bertanya pada kita yang dianggap lebih paham masalah medis...kadang itu malah jadi bahan masukan buat dokternya atau..menjadi 'rangsangan' buat dokternya agar mencari informasi terbaru yang lebih 'uptodate' dari jurnal2 terbaru...karena ilmu itu akan terus berkembang dan tugas kita juga buat meng-update ilmu kita agar tidak memberikan info yang menyesatkan buat masyarakat awam..sedikit sharing pernah sih punya pasien 'keras kepala begini..lebih percaya sama web yg kasih info kurang lengkap akhirnya saya 'adu' sama bukti ilmiah terbaru dari jurnal si pasien akhirnya manggut2 dan ga bisa bantah lagi..tapi emang kudu ekstra sabar menghadapi pasien jenis ini karena sekali konsultasi bisa berja-jam dan banyak tanyanya ..cmiiw...