Alo dokter, saya usia 29 tahun sedang gravid 10 minggu. Saya mengalami anosmia dan ageusia 9 hari, dan hari ini hari ke 10 mulai ada sensai bau yg tercium...
Penanganan COVID-19 pada ibu hamil - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Penanganan COVID-19 pada ibu hamil
Alo dokter, saya usia 29 tahun sedang gravid 10 minggu. Saya mengalami anosmia dan ageusia 9 hari, dan hari ini hari ke 10 mulai ada sensai bau yg tercium dan makanan terasa samar2.
Awalnya hri 1 - 3 saya demam >38 hilang timbul. H1-2 mash bs tercium dan terasa sedikit makanan. H3 mulai anosmia.
Gejala disertai hidung tersumbat, sakit kepala, dan nyeri sekali seluruh badan, dan nyeri perut bawah dan pingganh hilang timbul.
Alhamdulillaah teratasi dg baik walau hanya di rumah. Saat ini KU baik. Namun nyeri pert bawah dan pinggang masih datnag2.
Saat sy hari ke4, suami saya alami demam >38 diikuti hidung tersumbat, batuk dan hyposmia dan hypogeusia. Dan hanya berlangsung 3 hari. Obat dan vitamin sednag berjalan. Dan semakin membaik suami saya.
Kami belum sempat lakukan Rpaid test, nunggu ekspedisi nyampe alatnya. Kami sedang isolasi mandiri.
Saya mash batuk sedikit2, nyeri dada hilang timbul saat tarik napas panjang, tidk ada rhonki dan wheezing, spo2 97%. Saya selalu tidur dg 2 bantal agar bernapas nyaman.
Saya rutin vitamin C , as folat, vit E, vit. D, zinc dan suplemen lainnya, sempat minum antibiotik Amoxicilyn, batuk hilang tapi kembali lg 3 hari terakhir.
Saya berencana konsumsi Azitromycin 1x500 PO 5 hari. Dan cefadroxil 500mg/12 jam po 7 hari.
Saya masih khawatir soal nyeri perut dan pinggang yg hilang timbul tapi setiap hari muncul bahkan saat tidur.
Barangkali ada saran lainnya dari dokter2 terhadap kondisi saya. Atau punya pengalaman penangan pasien covid 19 pada gravid trimester 1.
Mohon advicenya dokter dokter. 💛
Terima kasih banyak alodokter.
ALO Dokter!
Untuk menegakkan diagnosis sebaiknya menggunakan pemeriksaan RT-PCR, Dok. Rapid test hanya dapat digunakan sebagai skrining, bukan untuk diagnostik.
Sampai saat ini, uji klinis terhadap efektivitas azitromisin pada pasien COVID-19 masih sangat terbatas. Beberapa studi telah dilakukan untuk menilai potensi azitromisin pada COVID-19, tetapi hasilnya belum menunjukkan bukti yang kuat. Efek samping azitromisin, yaitu aritmia dan pemanjangan interval QT juga harus dipertimbangkan.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7286256/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7261210/
Melihat keluhan yang Dokter ceritakan, menurut saya tidak ada indikasi untuk pemberian antibiotik. Antibiotik pada COVID-19 dapat diperlukan apabila ada superinfeksi oleh bakteri.
Secara umum, luaran kehamilan pada pasien COVID-19 juga tidak berbeda dengan kelompok yang tidak hamil. Studi kohort pada wanita hamil trimester pertama dengan COVID-19 menunjukkan bahwa tidak ada infeksi berat yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
Semoga bisa menjawab dan mengurangi kekhawatirannya ya, Dok. Tetap semangat.