Facebook 
Masuk dengan Email
Alo dr. Eduward.. sudah 2 kali saya menemukan pasien demam tipikal demam tifoid, diperiksa lab darah widal meningkat. Namun, sekitar seminggu kemudian muncul...
Diskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Demam tifoid apakah berkaitan dengan COVID-19?
Dibalas 16 Desember 2020, 14:06
dr. Hudiyati Agustini
Dokter Umum
Alo dr. Eduward.. sudah 2 kali saya menemukan pasien demam tipikal demam tifoid, diperiksa lab darah widal meningkat. Namun, sekitar seminggu kemudian muncul gejala ISPA lalu terkonfirmasi COVID-19. Adakah hubungan demam tifoid dengan COVID-19?
Dibuat 16 Desember 2020, 13:46
16 Desember 2020, 14:05
dr.Eduward Thendiono, SpPD,FINASIM
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Alo dr.Hudiyati,Demam tifoid tidak berkaitan dengan COVID-19 karena beda etiologi. Namun, ada dua skenario yang patut kita pertimbangkan pada kasus tersebut. Apakah demam tifoidnya timbul bersamaan (co-infection) dengan COVID-19 ataukah gejala awal COVID pada pasien yang bersangkutan mimicking typhoid fever?
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa tidak ada gejala tipikal untuk COVID. selain itu, secara patofisiologi maupun patologi; virus sars-cov-2 dapat memanfaatkan entry ACE2r yang ada di saluran gastrointestinal, sehingga gejala awal akan menyerupai infeksi gastroenteritis mirip typhoid.
data tes widal tidak akurat dalam mengkonfirmasi typhoid fever apakah acute atau recent. pemeriksaan IgM antibodi anti S.typhi lebih akurat untuk tujuan tersebut.
Semoga bermanfaat bagi dokter.
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa tidak ada gejala tipikal untuk COVID. selain itu, secara patofisiologi maupun patologi; virus sars-cov-2 dapat memanfaatkan entry ACE2r yang ada di saluran gastrointestinal, sehingga gejala awal akan menyerupai infeksi gastroenteritis mirip typhoid.
data tes widal tidak akurat dalam mengkonfirmasi typhoid fever apakah acute atau recent. pemeriksaan IgM antibodi anti S.typhi lebih akurat untuk tujuan tersebut.
Semoga bermanfaat bagi dokter.
16 Desember 2020, 14:06
dr. Hudiyati Agustini
Dokter Umum
Oo iya, baik dokter.. trims ilmunya
