Alo dr. Anyeliria, Sp. SSaya ada pengalaman menghadapi konsul pasien positif covid 19 karena perubahan perilaku sejak 2 hari terakhir. Seluruh hasil lab...
Apa saja ciri-ciri dari ensephalopati yang muncul bersamaan dengan COVID 19 - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Apa saja ciri-ciri dari ensephalopati yang muncul bersamaan dengan COVID 19
Alo dr. Anyeliria, Sp. S
Saya ada pengalaman menghadapi konsul pasien positif covid 19 karena perubahan perilaku sejak 2 hari terakhir. Seluruh hasil lab normal, ttv normal, tidak ada demam, hanya ada tes 4A terganggu saya berkesimpulan pasien mengalami delirium, saya rujuk ke dr. Saraf karena curiga ensefalopati covid 19, namun hasil MRI dan pemeriksaan lain normal.
Dari TS IPD dan neuro kekeh pasien murni gangguan jiwa.. Padahal jelas awitan akut, fluktuasi ada, tes 4 A juga terganggu.
Kasus yang sama juga dialami oleh kerabat seorang psikiater, yang akhirnya pasien meninggal di rumah, tanpa diketahui sebab jelas (pasien dipulangkan dan disuruh isolasi mandiri saja karena semua hasil lab dan ttv baik)
Yang ingin saya tanyakan, bagaimana ciri dari ensefalopati covid ini karena kasusnya semakin banyak? Dan tes standarnya apa? Apakah hanya bisa ditegakkan via MRI biasa saja dan disimpulkan "normal"? Apakah dokter memiliki data mengenai pemeriksaan yang bisa dilakukan? Termasuk panduan tatalaksananya? Sehingga mudah-mudahan kasus demikian tidak lagi terjadi...
Terima kasih.
Salah satu manifestasi neurologis yang banyak ditemukan pada kasus COVID-19 memang salah satunya adalah adanya penurunan/perubahan kesadaran. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi ensefalitis (infeksi pada sistem saraf pusat) atau ensefalopati terkait kondisi metabolik yang menyertai, misalnya kondisi hipoksia, gangguan elektrolit, uremikum, sepsis dll.
Jika pada pasien didapatkan pemeriksaan laboratorium darah rutin dalam batas normal, kemungkinan ensefalopati metabolik dapat disingkirkan. Namun, tetap harus mempertimbangkan apakah ada riwayat gangguan metabolik sebelumnya atau pada awal perawatan, terutama hipoksia. Karena perbaikan nilai lab tidak serta merta langsung diikuti perbaikan kondisi otak (jadi bisa saja awalnya ada hipoksia, pasien sudah mengalami ensefalopati. Walau kadar oksigen sudah normal, kondisi ensefalopati tidak langsung hilang).
Kemudian pertimbangan diagnosis ensefalitis. Penegakan diagnosisnya akan meliputi temuan klinis, imejing otak, dan pemeriksaan cairan serebrospinalis (CSS). Apakah pada pasien ini telah dilakukan pemeriksaan lumbal pungsi dok? Untuk panduan tatalaksana, akan menyesuaikan dengan kecurigaan etiologi yang didapatkan dok. Demikian dok. Semoga dapat membantu.
Terima kasih sebelumnya. :)
Bahkan pemeriksaan fisik hanya meliputi RR, tekanan darah, saturasi oksigen, dan suhu (karena pasien tidak ada demam, batuk dan gejala lainnya).
Laboratorium yang dicek hanya ureum, eGFR, darah rutin, SGOT, SGPT dan gula darah sewaktu.
Mudah-mudahan ke depannya akan ada panduan yang lebih jelas terkait kondisi ini. Terima kasih