Alo Dokter, Izin bertanya dok, saya bertemu pasien laki-laki usia 30 tahun dengan riwayat kontak erat dengan pasien confirmed COVID 19 saat sedang pelatihan...
Keakuratan Tes Swab PCR COVID 19 - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Keakuratan Tes Swab PCR COVID 19
Alo Dokter,
Izin bertanya dok, saya bertemu pasien laki-laki usia 30 tahun dengan riwayat kontak erat dengan pasien confirmed COVID 19 saat sedang pelatihan bersama di sebuah instansi. Pasien lalu di tes swab PCR dan menunjukkan hasil negatif. Padahal pasien tidur di satu kamar hotel, makan bersama dengan jarak dekat dan saat di kamar tidak menggunakan masker karena keduanya tidak menunjukkan gejala apapun saat pelatihan.
Yang ingin saya tanyakan, meskipun saat ini baku emas diagnosis COVID 19 adalah tes swab PCR, seberapa akurat hasil swab PCR tes yang dilakukan oleh pasien ini ya Dok? Apakah masih mungkin adanya false negatif dari hasil pemeriksaannya?
Mungkin sejawat Dokter punya masukan atau jawaban terhadap hal ini dok?
Sampai saat ini, belum ada tes diagnostik COVID yg akurasinya 100 persen. Jadi walaupun swab PCR masih menjadi gold standard, namun sensitivitasnya masih di angka 71-98% dan spesifitas 99 persen.
Jadi masih sangat mungkin kemungkinan false negatif (kemungkinan masalah teknis saat pengambilan sample) atau bisa jadi onsetnya sudah jauh? (Misalnya karena infeksi sudah selesai, shedding virus yang semakin berkurang, etc)
Maka dari itu, sebetulnya untuk swab sendiri direkomendasikan pengulangan (2 hari berturut-turut) dan apapun hasilnya tetap disarankan untuk isolasi.
CMIIW
Alo Dokter, terima kasih atas tanggapannya. Jadi sebaiknya pasien ini swab ulang segera ya dok untuk konfirmasi kembali? Atau sebaiknya isolasi mandiri saja ya dok setelah itu di swab kembali?
Alo Dokter, terima kasih atas tanggapannya. Jadi sebaiknya pasien ini swab ulang segera ya dok untuk konfirmasi kembali? Atau sebaiknya isolasi mandiri saja ya dok setelah itu di swab kembali?
Sesuai protokol jika kontak erat dengan terkonfirmasi positif dan tidak bergejala melakukan karantina mandiri dok dan tidak melalukan tes PCR
CMIIW
Terima kasih atas responnya dok. Setuju ya dok, sesuai protokol saat ini pasien memang sedang isolasi mandiri dok, namun terkait pekerjaan pasien membutuhkan bukti swab pcr dok. Nah, karena hasilnya negatif pasien menanyakan bagaimana keakuratan swab PCR dan kemungkinan false negative kepada saya.
Alo dr. Rara, izin ikut berdiskusi ya dok, setuju juga dengan pendapat dr. Sita sebelumnya, meskipun swab PCR masih menjadi gold standart, namun jika dilihat dari angka sensitivitas swab PCR yang masih diangka +- 70% ditambah dengan adanya riwayat kontak erat dengan teman pasien yang sudah terkonfirmasi positif covid, masih ada kemungkinan hasil swabnya adalah false negatif ya dok, sebaiknya tetap dilakukan pemantauan ya dok terkait kondisi pasiennya, dan anjurkan pasien untuk isolasi mandiri selama 14 hari terlebih dahulu ya dok meskipun pasien tidak menunjukkan keluhan apapun.
CMIIW
Setuju dok, terima kasih atas responnya dok
Alo Dokter, terima kasih atas tanggapannya. Jadi sebaiknya pasien ini swab ulang segera ya dok untuk konfirmasi kembali? Atau sebaiknya isolasi mandiri saja ya dok setelah itu di swab kembali?
Kalau jawaban paling ideal menurut saya sih sebaiknya tetap melakukan swab PCR 2 kali dan 2 hari berturut2 ya paling aman. Namun mmg panduan terbaru menyatakan jika kontak erat tanpa gejala anjurannya hanya isolasi mandiri saja tanpa swab. Kalau mampu test swab mandiri mungkin lebih baik. Tapi biayanya juga masih mahal banget ya dok.
Jadi sepertinya jawabannya juga sangat tergantung kondisi pasiennya. Tapi yg jelas isolasi mandiri tetap harus jalan 😊
Mungkin ada pendapat lagi dari teman2 di bawah.
Pasien terkonfirmasi positif hanya gejala ringan dok saat confirmed. Sedangkan pasien saya tanpa gejala hingga saat ini. Karena kemungkinan false negative ada dan tidak ada kendala biaya saya anjurkan tes ulang untuk konfirmasi kembali, tentunya dengan tetap melanjutkan isolasi mandiri dok. Terima kasih atas masukannya dok.
Alo Dok,
Kedua jurnal ini cukup lengkap membahas mengenai false negatif dok https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMp2015897 dan https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2213007120303531. Selain itu perlu dipertimbangkan juga kesalahan prosedural misalnya sampel kurang mencukupi atau pengambilan sampel kurang baik.
Agak mengejutkan juga ya dok hasil PCRnya, mengingat pasien sangat kontak erat dengan pasien. Setuju, sebaiknya diulang kembali dengan rentang waktu > 24 jam, jika negatif maka bebas terinfeksi covid atau melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Terkait pekerjaan, karena kasusnya asimptomatis maka puskemas setempat biasanya akan memantau kondisi pasien dan memberikan surat pernyataan jika pasien selesai isolasi mandiri. Surat keterangan ini bisa diberikan ke tempat kerjanya dok.
Terima kasih atas responnya dok. Iya dok hasilnya sangat mencengangkan memang, pasiennya juga jadi ragu dengan hasil swab nya dok. Tapi kemarin saya jelaskan bahwa teknik pengambilan sampel juga dapat mempengaruhi hasil swab nya. Thanks atas sharing artikelnya dok.