Terima kasih atas pertanyaannya.

Saya biasanya mengapresiasi pasien yang berinisiatif untuk belajar dan berupaya mengatasi masalahnya. Ini adalah bentuk active coping yang dalam kondisi tertentu dapat bermanfaat. Pertama-tama, kita dengarkan dengan sungguh-sungguh keluhannya dan kita periksa secara teliti. Kita ikut menjadi detektif bersama pasien, dan bila perlu, kita bisa belajar bersama dari berbagai sumber yang tersedia online. Sambil melakukan hal itu, kita pahami dasar yang membuatnya mengkhawatirkan kesehatannya. Apakah ada keluarga atau kenalan dengan kondisi penyakit tertentu, apakah ada hal-hal lain yang menjadi stresor yang muncul dalam bentuk gejala fisik? Apakah pasien punya masalah tertentu, atau membutuhkan perhatian dari keluarganya? Dengan memberikan ruang untuk kekhawatiran dan eksplorasi berbagai faktor, pasien dapat memberi kesempatan untuk mengutarakan hal-hal yang mungkin selama ini timbul dalam bentuk berbagai keluhan fisik tersebut. Dengan demikian, secara tidak langsung perlahan-lahan kita membantu pasien mengajarkan emotion-focused coping sebagai pelengkap dari active coping yang terkadang malah menambah cemas ketika mendapat informasi tambahan tentang berbagai penyakit yang menakutkan.

--------------------------------------

Yuk, ikuti e-course DEPRESI Alomedika untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mendeteksi dan menangani pasien pada praktik klinis Anda! Melalui HP Anda klik link ini: https://get.alodokter.com/alomedika-ecourse-channel-depresi

Ikuti pula webinar Depresi pada Anak dan Remaja bersama Prof. Dr.. dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ(K) untuk mendapatkan potongan harga e-course Depresi hingga 200.000 rupiah!

Klik link ini: https://www.alomedika.com/live-webinar-depresi-pada-anak-dan-remaja