Penggunaan Ringer Laktat Sebagai Pencuci Luka - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter izin bertanya. Apakah penggunaan RL untuk mencuci luka diperbolehkan? Saya sudah mencari beberapa literatur dan menyatakan boleh karena termasuk...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Penggunaan Ringer Laktat Sebagai Pencuci Luka

    Dibalas 1 jam yang lalu
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Alo dokter izin bertanya. Apakah penggunaan RL untuk mencuci luka diperbolehkan? Saya sudah mencari beberapa literatur dan menyatakan boleh karena termasuk cairan fisiologis. Selain itu sebuah uji in vitro membuktikan jika RL tidak menginduksi fibroblast injury dibandingkan NaCl 0,9%. Namun saya ingin memastikan lagi dari rekan-rekan dokter semua tentang penggunaannya. Terima kasih sebelumnya 🙏

1 jam yang lalu

ALO Dokter!

Saya pakai ALOMEDIKA AI yang untuk menjawab, ini jawabanya, dok: 

Jawaban Singkat:

Ya, cairan Ringer Laktat dapat digunakan untuk irigasi luka, namun cairan NaCl 0,9% (normal saline) lebih direkomendasikan sebagai cairan utama untuk irigasi luka karena lebih kompatibel dengan jaringan tubuh dan tidak mengandung laktat yang bisa mengganggu proses penyembuhan luka tertentu.

Penjelasan Lengkap: Ringer Laktat adalah cairan kristaloid yang mengandung natrium, kalium, kalsium, klorida, dan laktat. Di Indonesia, sering digunakan untuk resusitasi cairan pada pasien dehidrasi atau syok.

Irigasi luka bertujuan untuk membersihkan debris, bakteri, dan jaringan mati dari permukaan luka. Cairan yang paling direkomendasikan untuk irigasi luka adalah NaCl 0,9% (normal saline) karena isotonik, tidak mengiritasi jaringan, dan tidak meninggalkan residu yang dapat mengganggu penyembuhan.

Ringer Laktat secara teori bisa digunakan jika tidak tersedia cairan lain, karena juga isotonik dan tidak toksik untuk jaringan. Namun, kandungan laktat dan kalsium pada Ringer Laktat dapat bereaksi dengan beberapa obat atau menyebabkan presipitasi jika luka terkontaminasi dengan sabun atau antiseptik tertentu. Selain itu, laktat dapat mempengaruhi pH luka, yang pada beberapa kasus bisa menghambat penyembuhan.

Praktik di Indonesia: di fasilitas kesehatan primer, jika NaCl 0,9% tidak tersedia, Ringer Laktat bisa digunakan sementara untuk irigasi luka. Untuk irigasi luka berat, luka bakar, atau luka dengan risiko infeksi tinggi, tetap prioritaskan NaCl 0,9%. Hindari penggunaan cairan antiseptik kuat (misal povidone iodine, H2O2) secara rutin karena dapat merusak jaringan sehat.

Ringkasan: 

Pilihan utama: NaCl 0,9%

Alternatif (jika NaCl tidak ada): Ringer Laktat

Jangan gunakan: Air biasa, cairan hipotonik, atau antiseptik kuat secara rutin

 

Kriteria rujukan: luka dalam, kontaminasi berat, luka dengan tanda infeksi berat (demam, pus banyak, eritem luas), atau luka dengan gangguan penyembuhan (misal DM, imunokompromais).