Pasien dengan hasil rapid test reaktif namun tidak memiliki gejala COVID-19 dan telah karantina mandiri - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alodokter.. Mohon bantuan informasi dan pencerahannya. Seorang pasien dengan hasil Rapid tes Antibodi Covid-19 yang reaktif telah selesai melaksanakan...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Pasien dengan hasil rapid test reaktif namun tidak memiliki gejala COVID-19 dan telah karantina mandiri

    Dibalas 29 Agustus 2020, 14:01

    Alodokter.. 

    Mohon bantuan informasi dan pencerahannya. 


    Seorang pasien dengan hasil Rapid tes Antibodi Covid-19 yang reaktif telah selesai melaksanakan Karantina mandiri dan tidak memiliki gejala Covid-19. 

    Saat ini pasien akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. Namun pasien ragu apakah diizinkan menaiki pesawat karena apabila di Rapid tes ulang, kemungkinan besar hasilnya reaktif. 


    Bagaimana tanggapan sejawat semua, terutama yang di Satgas Penanggulangan Covid-19.


    Terima kasih..

26 Agustus 2020, 13:55
dr. Miranni Kosim, SpOG
dr. Miranni Kosim, SpOG
Dokter Spesialis Kandungan
Sebaiknya lakukan pemeriksaan swab PCR dlu dokter
26 Agustus 2020, 14:35
Terimakasih masukannya. Namun berdasarkan revisi ke-5 penanggulangan Covid-19. Orang yang tidak memiliki gejala dan hasil Rapid reaktif, cukup karantina mandiri tidak perlu PCR. 

Ditambah lagi harga PCR yang cukup mahal. Bisa-bisa semua pasien Covid yang telah sembuh tidak bisa bepergian hanya karena harus swab ulang dan rapid yang reaktif. 🙏🙏
26 Agustus 2020, 14:29
Melakukan PCR swab dok

Rapid test tidak menunjukkan diagnosis pasti

Karena ada risiko  cross silang dengan virus corona yang lain
26 Agustus 2020, 14:36
Terimakasih masukannya. Namun berdasarkan revisi ke-5 penanggulangan Covid-19. Orang yang tidak memiliki gejala dan hasil Rapid reaktif, cukup karantina mandiri tidak perlu PCR. 

Ditambah lagi harga PCR yang cukup mahal. Bisa-bisa semua pasien Covid yang telah sembuh tidak bisa bepergian hanya karena harus swab ulang dan rapid yang reaktif. 🙏🙏
26 Agustus 2020, 17:20
26 Agustus 2020, 14:36
Terimakasih masukannya. Namun berdasarkan revisi ke-5 penanggulangan Covid-19. Orang yang tidak memiliki gejala dan hasil Rapid reaktif, cukup karantina mandiri tidak perlu PCR. 

Ditambah lagi harga PCR yang cukup mahal. Bisa-bisa semua pasien Covid yang telah sembuh tidak bisa bepergian hanya karena harus swab ulang dan rapid yang reaktif. 🙏🙏
Selamat sore

Memang dok pedoman jika pasien PCR positif melalukan isolasi mandiri 10 dengan catatan tidak bergejala dok dan tidak perlu cek lagi

Untuk karantina mandiri jika ada kontak erat dengan orang yang PCRnya positif dok

saat rapid tes lalu hasilnya positif tidak bisa berpergian juga.

Hanya menyarankan dok,  melakukan PCR aja jika ingin bersikeras berpergian.

Pemerintah sudah melakukan tes swab masal dan gratis dok



26 Agustus 2020, 20:04
PCR aja,bila neg bisa bepergian,tapi belum ada PCR gratis,di RS pemerintah aja tarip 1.800.000,-
27 Agustus 2020, 11:55

Alo Dok,

Kalau saya akan merekomendasikan untuk PCR dok untuk membuktikan mengalami infeksi covid atau tidak. Jika memang pasien terbatas dananya, bisa hubungi Dinkes/Puskesmas sesuai domisili pasien dok, mereka bersedia untuk swab gratis namun biasanya hasil keluar lebih lama dibanding jika swab PCR mandiri. Atau jika memang tidak yakin dengan hasil rapidnya bisa lakukan rapid test di tempat lain yang memiliki alat/merk berbeda (krn berbeda alat bisa beda hasilnya dok, atau misalnya sebelumnya menggunakan rapid tes antibodi kombo, coba pakai yang igM saja). Opsi lain bisa cek rapid swab dok (rapid antigen) tapi biayanya memang lebih mahal.

Sekedar sharing juga dok misalnya nanti benar pasien positif covid dan telah selesai isolasi mandiri pun, jika di rapid test antibodi bisa saja hasilnya reaktif dok. 

29 Agustus 2020, 14:01
dr. Nicolas Layanto SpMK
dr. Nicolas Layanto SpMK
Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik

target untuk menunjukkan kondisi pasien terkini : data objektif yang dapat jadi patokan tentu PCR. hal ini dapat menjelaskan kondisi terbaru pasien. apalgi target dokter adalah agar si pasien boleh naik pesawat

kita sendiri sebagai tenaga medis tentu harus agresif untuk melacak ini. jika rapid bisa menandakan status riwayat infeksi, tentu kita harus berpikir untuk melacak riwayat kontak juga. selama memungkinkan, PCR tetap gold standar

untuk penatalaksanaan di masyarakat terkait fase infeksius harus ditanyakan gejala dan riwayat kontak. harus dipertimbangkan masa inkubasi (14 hari utk riwayat kontak) dan jika sempat ada gejala, maka 11 hari pasca gejala (tentu terutama saluran nafas, walau tidak bisa jadi patokan 100% tapi sbg dominan) dan 3 hari bebas demam.