Efek Samping dan Interaksi Obat Asam Mefenamat
Efek samping asam mefenamat yang utama dan berbahaya adalah reaksi anafilaksis, perdarahan saluran cerna, gagal ginjal, efek samping hematologi, dan kardiovaskular. Interaksi obat bisa terjadi dengan obat antihipertensi, aspirin, diuretik, lithium, dan methotrexate.[7]
Efek Samping
Efek samping yang dapat ditimbulkan asam mefenamat berdasarkan organ adalah sebagai berikut:
- Gastrointestinal, yaitu diare, mual, muntah, nyeri abdomen, flatulensi, konstipasi, dispepsia, heartburn, gastritis, hematemesis, ulkus peptikum, dan esofagitis
- Hepatobilier, yaitu hepatitis, ikterus, dan peningkatan enzim hepar
- Sistem saraf, yaitu parestesia, tremor, vertigo, dan meningitis aseptik
- Ginjal dan traktus urinarius, yaitu disuria, sistitis, hematuria, oliguria, proteinuria, dan gagal ginjal
- Respirasi, yaitu eksaserbasi asma, dan bronkospasme akut
- Kardiovaskular, yaitu gagal jantung kongestif, hipertensi, takikardia, sinkop, aritmia, infark miokard, dan vaskulitis
- Kulit, yaitu pruritus, urtikaria, eritema multiforme, alopecia, sindrom Stevens Johnson (SSJ), dan toxic epidermal necrolysis (TEN)
- Mata dan telinga, yaitu gangguan visus dan konjungtivitis, serta tinnitus
- Sistem hematologi, yaitu eosinofilia, leukopenia, trombositopenia, pansitopenia, purpura, agranulositosis, anemia aplastik, anemia hemolitik autoimun, hipoplasia sumsum tulang, dan penurunan hematokrit
Efek samping psikiatri juga sempat dilaporkan adalah gangguan cemas, insomnia, dan depresi. Efek samping yang jarang tetapi mengancam nyawa pada penggunaan asam mefenamat meliputi reaksi anafilaksis atau anafilaktoid, SJS/TEN, meningitis aseptik, dan kejang akibat overdosis.[2,4,5]
Interaksi Obat
Asam mefenamat dapat berinteraksi dengan beragam obat, antara lain:
- Asam valproat, yaitu menggantikan asam valproat pada lokasi pengikatan dengan albumin
Siklosporin dan lithium, meningkatkan risiko nefrotoksisitas serta kadar lithium dalam serum
- Methotrexate, yaitu peningkatan risiko toksisitas methotrexate, termasuk neutropenia, trombositopenia, dan gangguan ginjal
Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid lain, yaitu peningkatan toksisitas gastrointestinal
- Digoxin, yaitu peningkatan kadar serum dan waktu paruh digoxin
- Diuretik, yaitu peningkatan efek natriuresis pada loop diuretics, seperti furosemide, dan thiazide karena inhibisi sintesis prostaglandin ginjal
Angiotensin converting enzyme (ACE)-inhibitor, angiotensin receptor blocker (ARB), beta-blocker, yaitu menurunkan efek antihipertensi, menyebabkan penurunan fungsi ginjal pada pasien lansia yang memiliki gangguan ginjal dan dalam terapi diuretik
Warfarin, selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), memiliki efek sinergistik dalam meningkatkan risiko perdarahan
- Antasida, yaitu meningkatkan absorpsi asam mefenamat[4,6,7]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli