Kontraindikasi dan Peringatan Diklofenak
Kontraindikasi natrium diklofenak, atau yang dikenal sebagai sodium diclofenac adalah pada seseorang dengan riwayat hipersensitivitas dengan obat ini, dan peringatan pemberian obat ini pada pasien yang mengalami gangguan gastrointestinal seperti perdarahan atau iritasi lambung.
Kontraindikasi
Natrium diklofenak dikontraindikasikan penggunaannya pada seseorang dengan riwayat alergi, atau mengalami serangan asthma setelah mengonsumsi obat ini, atau golongan antiinflamasi nonsteroid lainnya. Hindari pemberian obat ini pada seseorang yang sedang mengalami gangguan gastrointestinal, seperti terjadi ulserasi, perdarahan lambung, atau ulkus peptikum. [11]
Literatur menyatakan bahwa natrium diklofenak dikontraindikasikan untuk terapi nyeri perioperatif pada coronary artery bypass grafting (CABG). Hal ini karena adanya laporan peningkatan insiden kasus infark miokard dan stroke pada pasien-pasien, yang diberikan obat antiinflamasi nonsteroid selektif COX-2 tersebut, dalam waktu sekitar 10‒14 hari setelah operasi. Namun, hasil studi lain, yang menggunakan metode pooled data analysis menyatakan bahwa penggunaan obat tersebut untuk kasus nyeri perioperatif CABG pada pasien-pasien tertentu adalah umum dilakukan, dan tidak berasosiasi dengan efek buruk jangka pendek secara klinis. [10,11,23,24]
Peringatan
Penggunaan natrium diklofenak mesti hati-hati pada pasien lanjut usia, dengan gangguan ginjal, hati, juga pada wanita hamil dan menyusui, dan penderita asthma. Penggunaan natrium diklofenak jangka panjang atau dosis tinggi, dapat meningkatkan risiko serangan jantung, infark miokard, stroke, atau gangguan jantung lainnya. [3,16]
Hindari penggunaan obat natrium diklofenak pada kehamilan trimester terakhir, riwayat diskrasia atau deplesi sumsum tulang, juga hindari pemberian kombinasi obat ini dengan misoprostol pada wanita hamil, atau sedang menjalani terapi dengan obat golongan antiinflamasi nonsteroid lainnya, terutama aspirin. [1,11]
Gunakan dosis obat serendah mungkin, yang masih efektif, untuk jangka waktu konsumsi sependek mungkin, sesuai dengan tujuan terapi. Hal ini dimaksudkan, untuk meminimalkan efek obat yang tidak dikehendaki. [3]