Pendahuluan Bupivacaine
Bupivacaine adalah salah satu obat anestesi yang banyak digunakan pada berbagai tindakan medis seperti blok saraf epidural, spinal, dan perifer. Bupivacaine adalah obat anestesi lokal golongan amida yang memiliki durasi kerja cukup panjang dibandingkan anestesi golongan lain.
Bupivacaine ditemukan pada tahun 1957, namun penggunaan bupivacaine sebagai anestesi lokal baru disetujui oleh FDA pada tahun 1972. Semenjak itu, banyak prosedur-prosedur pembedahan yang menggunakan bupivacaine sebagai agen anestesi karena, selain memiliki efek anestetik yang cukup panjang, bupivacaine juga memiliki efek analgesik, sehingga dapat mengurangi kebutuhan penggunaan obat analgesik setelah prosedur.
Sediaan bupivacaine hanya dalam bentuk larutan untuk injeksi dengan 3 jenis konsentrasi yaitu 0,25%, 0,5%, dan 0,75%. Sediaan dengan konsentrasi 0,75% tidak direkomendasikan digunakan pada saat prosedur persalinan. Sediaan bupivacaine ada yang mengandung pengawet metilparaben dan ada yang tidak mengandung pengawet. Sediaan yang mengandung pengawet biasanya merupakan sediaan untuk dosis multipel.[1,2]
Walaupun tergolong aman, efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan bupivacaine ini cukup serius, terutama jika penggunaannya tidak oleh tenaga ahli. Efek samping yang perlu diwaspadai adalah efek samping sistem saraf pusat dan kardiovaskuler yang diantaranya adalah hipotensi, bradikardia, hipertensi, takikardia ventrikel, fibrilasi ventrikel. Efek samping ini biasanya ditemukan pada pasien yang mengalami gangguan metabolisme atau ekskresi obat, sehingga terjadi akumulasi dosis obat di dalam tubuh.[3-5]
Rumus kimia bupivacaine adalah C18H28N2O.[6]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Bupivacaine
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Anestetik[7] |
Subkelas | Anestetik lokal[7] |
Akses | Harus dengan resep[7] |
Wanita hamil | Kategori FDA: Belum tersedia Kategori TGA: A[8] |
Wanita menyusui | Aman [9] |
Anak-anak | Tidak direkomendasikan pada anak < 12 tahun[1,2] |
Infant | Tidak aman[1,2] |
FDA | Approved |