Efek Samping dan Interaksi Obat Midazolam
Efek samping pemberian midazolam adalah depresi pernapasan hingga apnea, serta fluktuasi tekanan darah dan frekuensi nadi. Pemberian midazolam bersamaan dengan opioid dapat meningkatkan depresi pernapasan hingga kematian. Maka dari itu, pemberian midazolam hanya boleh diberikan di tempat yang menyediakan pelayanan resusitasi darurat.[6,8]
Efek Samping
Efek samping obat midazolam yang sering dijumpai dan perlu observasi dan berbahaya adalah penurunan frekuensi pernapasan dan apnea.[2,6]
Efek samping yang pernah dilaporkan adalah sebagai berikut:
- Sistem imun, yaitu syok anafilaktik dan reaksi hipersensitivitas (reaksi kulit, bronkospasme)
- Gangguan psikiatri, seperti confusional state, euforia, halusinasi, disforia, agitasi, ansietas, dan perubahan mood.
- Gangguan sistem saraf, seperti sedasi berkepanjangan, pusing, ataksia, perubahan pola tidur, insomnia, disfonia, paresthesia, dan amnesia
- Gangguan saluran cerna, seperti mual, muntah, konstipasi, rasa metal di lidah, dan hipersalivasi
- Gangguan mata, seperti diplopia, nistagmus, pupil pinpoint, susah berkonsentrasi, dan gangguan penglihatan
- Lainnya, seperti sering menguap, kelemahan, letargi, menggigil, hilang keseimbangan, perasaan pusing[2,6,16]
Interaksi Obat
Oleh sebab midazolam secara eksklusif di metabolisme oleh CYP3A, seluruh obat yang menginhibisi maupun meningkatkan aksi CYP3A mempunyai potensi untuk meningkatkan dan menurunkan konsentrasi obat dalam plasma.
Meningkatkan Kadar Konsentrasi Midazolam
Beberapa obat golongan inhibitor poten seperti golongan azole, protease inhibitor, makrolida, obat hipertensi dapat menyebabkan peningkatan kadar konsentrasi midazolam yang meningkatkan efek depresi pernapasan dan dapat menimbulkan kematian.
Beberapa golongan obat yang dapat meningkatkan konsentrasi midazolam:
- Golongan azole, seperti ketoconazole, fluconazole, itraconazole
- Golongan makrolid, seperti erythromycin dan clarithromycin
- Obat golongan protease inhibitor seperti saquinavir, tenofovir, nelfinavir, ritonavir, ombitasvir, dan paritaprevir.
- Antagonis reseptor H2, seperti cimetidine
Calcium-channel blocker (CCB), seperti diltiazem dan verapamil[2,6]
Menurunkan Kadar Konsentrasi Midazolam
Obat–obatan yang menurunkan kadar konsendari midazolam bila dipakai bersamaan adalah rifampicin, carbamazepine dan phenytoin. Beberapa obat herbal seperti echinacea purpurea root extract dan St John's wort dapat menurunkan kadar midazolam.[2,12,17]
Meningkatkan Efek Samping Hipnotik dan Sedatif
Pemberian midazolam bersamaan dengan alkohol, opioid, antipsikotik dan obat benzodiazepine lainnya (diazepam), golongan barbiturat, propofol, ketamine, antidepresan, antihistamin dapat meningkatkan efek hipnotik dan sedatif dari midazolam.[6,12]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli