Efek Samping dan Interaksi Obat Glipizide
Hipoglikemia adalah efek samping utama glipizide yang harus diwaspadai. Sementara itu, interaksi obat yang harus diwaspadai adalah interaksi dengan antifungal seperti flukonazol dan mikonazol. Penggunaan bersama obat sulfonylurea lain tidak dianjurkan karena meningkatkan risiko hipoglikemia.[2,4,5]
Efek Samping
Sebagian besar efek samping glipizide bersifat sementara dan akan berhenti dengan penurunan dosis atau penghentian obat. Efek samping utama yang perlu diwaspadai adalah hipoglikemia, yang ditandai dengan pusing, lemas, kebingungan, nyeri kepala, tremor, dan gangguan visual seperti penglihatan kabur atau diplopia.[2,4,5]
Efek samping lain berdasarkan sistem organ adalah sebagai berikut:
- Gastrointestinal: mual, muntah, diare, konstipasi, dyspepsia
- Hepatik: jaundice kolestatik, peningkatan enzim hepar, hepatitis
- Dermatologi (biasanya akibat alergi): eritema, gatal, eksim, ruam makulopapular, ruam morbilliform, urtikaria, diaphoresis
- Hematologi: leukopenia, agranulositosis, trombositopenia, anemia hemolitik atau anemia aplastik, pansitopenia[2,4,5]
Interaksi Obat
Glipizide ditemukan berinteraksi dengan berbagai obat lainnya, misalnya flukonazol dan salbutamol. Penggunaan bersama obat golongan sulfonylurea yang lain akan berisiko menyebabkan hipoglikemia.[2,4-6]
Meningkatkan Risiko Hipoglikemia
Mikonazol, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan alkohol tidak disarankan untuk dikombinasi dengan glipizide karena meningkatkan risiko hipoglikemia. Flukonazol, aspirin, beta-blocker, angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACEI), dan antagonis reseptor H2 juga harus diberikan dengan hati-hati bila ada penggunaan glipizide karena berisiko menyebabkan hipoglikemia atau memperburuk hipoglikemia yang ada.[2,4-6]
Penggunaan bersama obat golongan sulfonylurea yang lain tidak dianjurkan karena bisa meningkatkan risiko hipoglikemia. Contohnya adalah penggunaan bersama obat glimepiride atau glibenclamide.[2,4-6]
Meningkatkan Risiko Hiperglikemia
Penggunaan bersama danazol sebisa mungkin dihindari untuk mencegah terjadinya hiperglikemia. Kombinasi dengan simpatomimetik (misalnya salbutamol dan terbutaline) dan progesteron harus diawasi karena juga berisiko hiperglikemia.[2,4-6]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur