Pengawasan Klinis Glipizide
Pengawasan klinis yang dianjurkan pada pasien yang mengonsumsi glipizide adalah pengawasan tanda-tanda hipoglikemia, seperti rasa pusing, rasa lemas, kebingungan, tremor, penglihatan kabur, rasa lapar berlebih, dan keringat berlebih.[5,6]
Selain memantau ada tidaknya efek samping hipoglikemia, dokter juga perlu memantau respons pasien diabetes mellitus tipe 2 terhadap terapi yang diberikan, yakni melalui pemeriksaan kadar gula darah puasa (GDP) dan HbA1c tiap 3 bulan.[5,6]
Beberapa ahli merekomendasikan pengawasan klinis enzim hepar dan fungsi ginjal pada pasien-pasien yang menerima glipizide >2 bulan karena adanya laporan peningkatan kadar serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT), lactate dehydrogenase (LDH), dan kreatinin. Kerusakan hepar serius sangat jarang terjadi. Namun, bila enzim hepar tetap abnormal, obat sebaiknya dihentikan.[5,6]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur