Kontraindikasi dan Peringatan Doripenem
Kontraindikasi doripenem adalah pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap doripenem atau obat lain dalam kelas yang sama. Peringatan penggunaan doripenem adalah terkait risiko peningkatan mortalitas pada pasien dengan ventilator-associated pneumonia (VAP), risiko Clostridium difficile colitis, reaksi anafilaksis, dan kejang.[1]
Kontraindikasi
Doripenem dikontraindikasikan pada pasien yang diketahui memiliki hipersensitivitas terhadap doripenem dan obat-obatan lain dalam kelas yang sama, misalnya meropenem dan imipenem. Doripenem juga tidak boleh digunakan pada pasien yang pernah mengalami reaksi anafilaksis terhadap beta-laktam.[1]
Peringatan
Pemberian doripenem pada pasien yang tidak terbukti memiliki infeksi bakteri dapat meningkatkan resistensi terhadap obat. Pemberian antibiotik spektrum luas secara berkepanjangan juga dapat menyebabkan gangguan keseimbangan flora normal.
Peningkatan Mortalitas pada Pasien dengan Ventilator-Associated Pneumonia (VAP)
Dalam suatu uji klinis yang membandingkan doripenem dengan imipenem pada kasus ventilator-associated pneumonia (VAP), lebih banyak subjek yang menerima doripenem meninggal (23% vs 16,7%). Angka respon klinis juga lebih rendah pada kelompok doripenem. Berdasarkan hasil uji klinis ini, FDA mengubah indikasi doripenem menjadi tidak untuk terapi pneumonia tipe apapun.[8,10]
Berbeda dengan FDA, European Medicine Agency (EMA) merekomendasikan pemberian doripenem dengan dosis 1 g tiap 8 jam selama 10-14 hari bagi pasien dengan pneumonia nosokomial.[11]
Kejang
Kejang merupakan efek samping yang menjadi peringatan pada label obat pada kelas karbapenem. Doripenem memiliki afinitas terhadap reseptor gama aminobutyric acid yang paling rendah dibanding obat karbapenem lain.[12] Penelitian preklinik juga menunjukkan tidak ada potensi kejadian kejang pada pemberian doripenem.[13] Pada uji klinis yang membandingkan doripenem dengan imipenem, didapatkan kejadian kejang lebih banyak pada kelompok imipenem (1,1% vs 3,8%).[14] Meski demikian, FDA menyarankan agar penggunaan doripenem berhati-hati, terutama pada pasien dengan potensi kejang dan pasien dengan gangguan ginjal.[1]
Clostridium Difficile Colitis
Seperti antibiotik pada kelompok lain, penggunaan doripenem berisiko menyebabkan Clostridium difficile colitis akibat gangguan keseimbangan flora gastrointestinal. Awasi timbulnya diare selama penggunaan doripenem.[1,12]
Pneumonitis
Penggunaan doripenem secara inhalasi dapat menyebabkan pneumonitis.[1]